Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) PPNI Jabar menurunkan ratusan perawat untuk membantu warga korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Seperti diketahui, Cianjur mengalami gempa bumi dengan skala Ritcher 5,6, yang meluluhlantakan banyak rumah, sekolah hingga gedung-gedung. Bahkan korban jiwa dari bencana alam tersebut, mencapai ratusan jiwa.
Ketua Bapena PPNI Jabar, Cecep Ade Kosasih mengungkapkan keprihatinan atas bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Pihaknya juga menerjunkan ratusan tenaga keperawatan dan kesehatan untuk membantu para korban bencana.
“Kami prihatin dengan kejadian bencana alam di Cianjur, dan tugas Bapena untuk pelayanan dan koordinasi atas penanganan bencana di Jabar. Pada bencana ini, kami menurunkan 201 orang tenaga keperawatan dan kesehatan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Ia menuturkan pada tanggal 21 November 2022, tidak lama setelah kejadian bencana, pihaknya langsung gerak cepat mengirim anggota ke Cianjur, untuk melakukan penanganan dan survei.
“Sejak senin (21/11/2022), kita sudah tugas anggota untuk melakukan survei dan gerak cepat, terkait identifikasi dan apa saja yang dibutuhkan oleh warga dan korban bencana,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Cianjur, untuk segera mempersiapkan tenaga perawat yang terjun di lokasi bencana.
“Tenaga perawat bisa berkontribusi secara aktif di lapangan, serta kita membuat posko bencana,” katanya.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jabar, Budiman berharap dukungan dan support masyarakat dan stakeholder terkait, sehingga korban bencana alam bisa ditangani dengan baik dan kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
“Kami berupaya memberikan pelayanan keperawatan kedaruratan, dengan merawat pasien korban bencana yang tersentral di RSUD Sayang Cianjur dan lokasi bencana lainnya,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa DPW PPNI Jawa Barat juga langsung mengkoordinir para relawan yang berada di 27 DPD PPNI di Jawa Barat untuk membantu korban bencana, serta melibatkan ikatan/himpunan keperawatan di Jawa Barat diantaranya HiPGABI dan lain sebagainya.
“DPW PPNI Jawa Barat juga menurunkan Prof. Suryani ahli keperawatan jiwa ke lokasi bencana, untuk mendampingi pasien atau korban jiwa agar tidak ada trauma psikis pasca gempa,” tambahnya.