Kabar kekerasan seksual pada anak kembali datang dari Jawa Barat. Kali ini pelaku merupakan seorang ayah dari Cianjur. Pria yang sudah menduda sejak lima tahun terakhir itu tega cabuli anak kandung sendiri akibat terlalu banyak menonton video asusila.
Dari keterangan polisi, pemerkosaan telah dilakukan pelaku pada korban hingga ratusan kali. Setiap kali melampiaskan nafsunya pada sang anak, pelaku menggunakan sebilah golok sebagai ancaman.
Pelaku berinisial DM (50) ini adalah salah satu warga di Kecamatan Naringgul, Cianjur. Perbuatan asusila tersebut terhitung sejak tahun 2018 sampai 2023. Artinya, korban telah menjadi alat pemuas hasrat seksual ayah sendiri sejak ia masih berusia 16 tahun.
Dari pengakuan tersangka, aksi cabul tersebut sudah dilakukannya pada korban sebanyak 100 kali. Dia beralasan, dirinya merasa sepi dan kebutuhan biologisnya otomatis tak terpenuhi sejak bercerai dengan sang istri tahun 2018 silam.
hanya itu, pelaku juga mengaku bahwa dirinya terangsang lantaran terlalu sering menonton video porno di internet.
Terkait situasi korban, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menguraikan bahwa si anak tak bisa menolak keinginan dan hasrat bejat ayahnya, sebab diancam akan dilukai menggunakan sebilah golok.
“Korban adalah anak kandung. Aksi pencabulan ini dilakukan berkali-kali sejak tahun 2018,” kata dia lagi, dikutip Rabu, 22 Februari 2023.
Barang bukti sudah diambil dari tangan pelaku. Aparat yang menangani kasus ini telah mengamankan sebilah golok yang digunakan pelaku untuk memaksa korban melayani nafsunya.
Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 81 ayat 1 dan 3 Undang-undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Pelecehan Terbaru di TransJakarta
Kasus pelecehan seksual terbaru yang tuai atensi masyarakat terjadi pada penumpang wanita di Bus TransJakarta. Kejadian berlangsung pada Senin, 20 Februari 2023 ketika korban dalam perjalanan pulang usai bekerja.
Korban berinisial HFS itu mengaku pelecehan berlangsung saat ia menaiki transportasi umum
Saat berada di atas bus, korban mengaku merasa ada sesuatu yang aneh dan tak wajar di bagian belakang tubuhnya. Tak tinggal diam, memastikan benar tidaknya pelecehan, ia segera meminta bantuan seorang ibu yang kebetulan berada di dekatnya untuk memperhatikan gerak-gerik si pelaku.
Usai meminta bantuan, korban segera ditarik oleh si ibu untuk menjauhi posisi pelaku pelecehan tersebut. Korban kemudian berdiri di antara kumpulan wanita lain. Akhirnya korban putuskan untuk membawa permasalahan ini ke jalur hukum.
Setelah melewati beberapa pemberhentian bus, pelaku pelecehan seksual tersebut dikatakan turun di Halte Rawa Selatan. Ingin menindaklanjuti perlakuan tidak menyenangkan yang menimpanya, korban sontak menarik badan si pelaku untuk menyudutkannya sebelum akhirnya memviralkan video tersebut di Twitter.