BANDUNG BARAT – Tembok penahan tanah (TPT) SMPN 1 Cisarua di Kampung Cibadak, RT 03/01, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), longsor.
Akibatnya satu rumah milik Nana (60) rusak, dua rumah terancam, dan satu warga terluka.
TPT sepanjang 25 meter dan tinggi 5 meter yang menjadi pembatas SMPN 1 Cisarua dengan permukiman warga itu longsor pada Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.
Nana mengatakan, TPT tersebut tiba-tiba ambruk setelah turun hujan disertai angin kencang.
Dapur rumahnya tergerus longsor hingga mengalami kerusakan. Istrinya juga nyaris terbawa longsoran.
“Jadi yang longsor itu benteng (TPT) sekolah yang sudah miring. Tiba-tiba ambruk, lalu dapur tergerus saat istri saya akan wudu di kamar mandi dekat dapur,” ujar Nana di lokasi kejadian, Jumat (3/3/2023).
Nana mengatakan, istrinya terluka.
“Istri saya saat itu sudah menggelantung di sini (tebing), tapi keburu diangkat sama cucu saya. Tubuhnya lecet,” kata Nana.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Jarot Prasetiya, melalui petugas lapangan Rudi Wibiksana mengatakan, penyebab longsor TPT SMPN 1 Cisarua itu karena kondisinya sudah miring sekitar 90 derajat, ditambah terjadi hujan deras.
“Dampaknya satu rumah rusak berat, dua terancam, dan satu orang terluka pada bagian tangan dan badan, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat,” ucap Jarot.
Aktivitas di SMPN 1 Cisarua dipastikan tidak terganggu karena material longsor TPT hanya menimpa lahan parkiran.
“Kegiatan belajar mengajar tak terganggu karena titik longsor dengan ruang kelas cukup jauh, jaraknya sekitar 20 sampai 30 meter. Material longsoran hanya jatuh di halaman depan sekolah, tempat parkiran kendaraan mobil dan motor,” katanya.