Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama Walikota Bogor Bima Aria mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu Gubernur Tokyo Koike Yuriko di Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo.
Kunjungan kerja tersebut untuk membahas kemitraan pasca G20 Urban 20 Indonesia.
Pembelajaran yang diambil dari pertemuan tersebut yakni Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk Pemda Sumedang, melihat kembali pokok-pokok kerja sama terutama pada tiga prioritas utama presidensi G20 Indonesia.
“Tiga prioritas utama Presidensi G20 tersebut yakni Arsistektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Berbasis Digital dan Transisi Energi,” kata Bupati Dony Ahmad Munir.
Menurut Bupati Dony, Jepang dan Indonesia merupakan mitra strategis yang tidak terpisahkan, baik di sektor ekonomi maupun politik, termasuk keamanan.
“Dengan Indonesia menjadi tuan rumah G20 pada Tahun 2022 lalu dan menjadi tuan rumah ASEAN, Pemerintah Daerah optimis kemitraan ini akan semakin berkembang,” ujar Bupati.
Ia juga menerangkan, Pemda Sumedang akan terus meningkatkan peluang kerja sama, khususnya bidang ketenagakerjaan dengan meningkatkan kualitas dan pelatihan secara berkelanjutan.
“Kami membuka peluang kerja sama bagi Jepang, khususnya dengan Tokyo, dalam bidang ketenagakerjaan, mengingat kondisi Jepang yang tengah kekurangan tenaga kerja,” tuturnya.
Dikatakan Bupati, sebelumnya Pemda Kabupaten Sumedang telah melepas puluhan tenaga kerja melalui penyalur resmi dalam beberapa gelombang untuk magang dan bekerja di Jepang setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan.
“Bidang ketenagakerjaan akan menjadi prioritas utama kami. Saat ini Jepang sangat membutuhkan para Pekerja Berketerampilan Khusus yang siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sumedang Siap Kerja Sama dalam Pariwisata dan Perdagangan
Selain bekerja sama dalam bidang ketenagakerjaan, Kabupaten Sumedang juga membuka peluang kerja sama dalam bidang pariwisata dan perdagangan dengan Pemerintah Tokyo, Jepang.
Hal itu disampaikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat melaksanakan kunjungan kerja ke Tokyo bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Bogor Bima Arya, Jumat (3/3).
“Hal ini kami lakukan sebagai usaha agar bidang pariwisata bisa bangkit setelah pandemi Covid-19,” ucap Bupati.
Tidak hanya itu, Bupati menegaskan bahwa kerja sama di bidang perdagangan, khususnya UMKM akan terus ditingkatkan dan diimbangi dengan produk-produk yang baik.
“UMKM tetap akan menjadi perhatian kami. Ini juga akan dikerjasamakan, karena UMKM harus meningkat dan harus diimbangi oleh kualitas produk masing-masing, baik itu dari Indonesia ataupun Jepang,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati juga mendapatkan kesimpulan bahwa Pemerintah Daerah harus memperhatikan prospek ekonomi dan risiko yang dihadapi.
“Kita juga harus lakukan normalisasi kebijakan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang pandemi, serta memperkuat stabilitas sektor keuangan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan bekelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Tokyo Koike Yuriko mengingatkan mengenai empat pilar IPEF (Indo Pacific Economy Framework) yakni trade , supply chain , dan clean economy yang harus dipenuhi dalam kerja sama perdagangan.
“Diharapkan empat pilar ini menjadi kerangka yang kuat untuk menyeimbangkan antara supply chain dan investasi agar lebih adil dan memberikan keuntungan bagi negara-negara anggotanya yang merupakan kerangka kerja sama yang sangat penting bagi Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, kawasan Indo Pasifik merupakan kawasan strategis dalam perekonomian dan keamanan global.
“Hal ini menarik Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memperkuat hubungan mereka dengan kawasan ini,” pungkasnya.