BANDUNG – Preman bersenjata tajam yang memalak pemilik Warung Kelontong di Coblong, Kota Bandung akhirnya menyerahkan diri ke Polrestabes Bandung.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pelaku diserahkan oleh orang tuanya sendiri, setelah beberapa hari melarikan diri, pada Kamis 24 Agustus 2023, sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurutnya, pihak keluarga kooperatif saat anggota Satreskrim Polrestabes Bandung mendatangi rumah pelaku.
“Kami berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan dari keluarga akhirnya menyerahkan karena kami menyarankan agar menyerahkan sebelum ditangkap polisi,” katanya.
Pelaku ini, kata dia, merupakan anak usia 16 tahun atau masih di bawah umur. Untuk penanganan kasusnya pun didampingi dari pihak Balai Pemasyarakatan.
“Untuk tersangka anak berhadapan dengan hukum, karena umurnya masih 16 tahun,” ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata dia, pelaku nekat melakukan pemalakan karena faktor ekonomi.
“Ekonomi, tapi memang sesuai klarifikasi dengan pihak warga sana, bahwa yang bersangkutan memang sudah cukup meresahkan, sering melakukan kegiatan-kegiatan yang meresahkan warga, baik kejahatan dan sebagainya,” katanya.
Saat ini, jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung masih melakukan pengejaran terhadap satu pelaku lainnya.
Budi pun meminta kepada pelaku tersebut agar segera menyerahkan diri ke polisi sebelum ditangkap anggota polisi.
“Ada satu lagi masih DPO inisialnya T. Jadi berdua, satu yang di motor, satu yang masuk warung. Masih kami lakukan pencarian, jadi saran saya menyerahkan diri sebelum ditangkap,” ucapnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHPidana tentang Pemerasan dengan ancaman pidana paling lama 9 tahun penjara.
Sebelumnya, dua preman bersenjata tajam, melakukan pemalakan kepada penjual warung kelontong, di Jalan Cikondang, Kel Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Senin (21/8/2023).
Peristiwa itu terekam CCTV pemilik warung dan tersebar di media sosial Instagram. Dalam video tersebut, terlihat jelas pelaku saat meminta hp dan sejumlah uang kepada korban.
Mulanya, pelaku meminta hp korban, namun korban mengatakan tidak memiliki hp.
“HP, HP, buru an*** sok (HP, HP, cepet),” kata pelaku.
Korban yang tak kunjung menyerahkan hp nya, membuat pelaku emosi dan mengacungkan golok.
“Sok an*** hayang dikadek ku aing. Duit atuh duit. Rp. 400 (Mau dibacok, duit atuh duit. Rp 400 ribu),” kata pelaku.
Saat itu, terlihat ada dua pelaku yang melakukan aksi pemalakan tersebut. Namun, satu pelaku menunggu di luar.