BANDUNG BARAT – Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menilai tidak mudah untuk merelokasi SDN 1 Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB, yang rusak diterjang longsor.
Sebelumnya diberitakan, akibat kondisi tersebut sebanyak 90 siswa harus belajar di lapangan sepak bola, tetapi Dinas Pendidikan KBB memastikan bahwa kondisi itu hanya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala Bidang SD, pada Dinas Pendidikan KBB, Wawan Hernawan mengatakan, untuk merelokasi sekolah dari kawasan zona merah bencana tidak mudah karena lahan baru perlu dilakukan kajian geologi yang matang.
“Prosesnya memang panjang, jadi untuk orangtua siswa mohon bersabar karena sedang berproses. Maka untuk sementara peserta didik kita alihkan di SDN 2 Babakan Talang,” ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Selasa (16/7/2024).
Ia mengatakan, pihaknya tidak akan terburu-buru untuk merelokasi dan membangun kembali bangunan sekolah yang saat ini sudah porak poranda diterjang pergerakan tanah tersebut agar aman dari ancaman bencana.
“Prioritas utama kami, KBM siswa tetap berjalan aman, nyaman. Jangan sampai, sekolah yang terburu-buru dibangun malah berdiri di lahan rawan bencana,” kata Wawan.
Atas hal tersebut, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil kajian tim geologi untuk menentukan di mana lokasi yang aman untuk dibangun gedung sekolah pengganti SDN 1 Babakan Talang.
“Kami masih menunggu karena sampai sekarang, belum menerima hasil kajian rekomendasi lahan secara tertulis dari tim geologi,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya sudah mengajukan usulan pembangunan sekolah pengganti SDN 1 Babakan Talang ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk dianggarkan.
Ia mengatakan, usulan bangunan sekolah yang diajukan yakni pembangunan gedung sekolah dengan rincian 9 ruang meliputi 6 ruang kelas, 2 ruang guru, dan 1 ruang perpustakaan.
“Kami sudah ajukan jauh-jauh hari setelah sekolah ini diterjang bencana. Tapi sebelum pembangunan, titik lokasi lahan ini harus dipastikan dulu aman dari ancaman bencana,” ujar Wawan.