Seputar Jabar Garut | Gelar Seni Budaya Rancabuaya 2025 yang diselenggarakan oleh para pelajar SMAN 28 Garut di Aula Villa Jayasakti Rancabuaya, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. (27/7/2025), merupakan kegiatan atau pertunjukan yang diselenggarakan untuk menampilkan beragam bentuk tari tradisional maupun modern sebagai bagian dari ekspresi seni dan pelestarian budaya. Adapun secara umum acara ini memiliki beberapa tujuan.
Pertama, Pelestarian Budaya, artinya bahwa pementasan ini untuk Menjaga dan memperkenalkan kembali kekayaan seni tari tradisional kepada generasi muda dan masyarakat luas. Kedua, Apresiasi Seni yakni Memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengapresiasi keindahan dan makna dari berbagai tarian daerah atau kreasi baru. Ketiga, Pendidikan dan Pengembangan Diri, Menjadi media pembelajaran, khususnya bagi pelajar dalam menerapkan ilmu tari di panggung nyata. Ke empat, Pertunjukan Kreativitas, Menampilkan hasil karya seni tari yang orisinal maupun hasil interpretasi dari tradisi yang sudah ada. Ke lima, Sarana Silaturahmi dan Kolaborasi: Menjalin kerja sama antar sanggar, komunitas seni, atau lembaga kebudayaan dalam memperkuat ekosistem seni.
Dalam acara ini hadir pula Anggota DPR RI Komisi X H Muhamad Hoerudin Amin S.Ag MH, Forkopincam kecamatan caringin, UPT parawisata, PJ desa purbayani Wawan hendrayana ST dan para tokoh masyarakat.
Gelar seni budaya Rancabuaya 2025 menghadirkan berbagai acara:
1. ANGKLUNG
Angklung berasal dari Bahasa Sunda “angkleung-angkleungan” yaitu gerakan pemain Angklung dan suara “klung” yang dihasilkannya. Secara etimologis, Angklung berasal dari kata “angka” yang berarti nada dan “lung” yang berarti pecah. Jadi Angklung merujuk nada yang pecah atau nada yang tidak lengkap.
2. LENGSER
Lengser” dalam konteks budaya Sunda merujuk pada dua hal: (1) sosok tokoh dalam upacara adat, khususnya pernikahan, dan (2) kata yang berarti turun dari jabatan atau posisi, baik itu jabatan politik maupun jabatan lainnya.
3. TARI
Tari adalah seni yang melibatkan gerakan tubuh secara berirama, biasanya diiringi musik, dan bertujuan untuk menyampaikan ekspresi, perasaan, atau makna tertentu. Tari dapat dibedakan menjadi tari tradisional yang terikat pada norma dan nilai budaya suatu daerah, dan tari modern yang lebih bebas dan berorientasi pada hiburan. (Agus)