GARUT [SJB – Nama toiletnya WC Ganteng dan WC Cantik. WC ini hanya ada di sekolah menengah di Garut, yaitu SMPN 1 Garut. Aceng Mulyana, Kepala SMPN 1 Garut mengatakan, nama tersebut hanyalah sebutan dari para siswa agar penamaannya anti mainstream.
“(Alasan penamaan WC Ganteng dan Cantik) Nah itu adalah sebutan anak-anak, pengen jadi yang namanya laki-laki kan ganteng, jadi jangan WC laki-laki lah, sudah tidak asing kan, tapi WC cantik kan lebih menjaga nama baik anak-anaknya juga,” imbuhnya.
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), para siswa maupun tenaga pendidik dikatakannya harus ditunjang dengan sarana dan prasarana (sapras) yang memadai, agar proses KBM bisa berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman.
Jajaran dari pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Garut terus membangun sapras yang memadai guna menunjang proses KBM.
Bahkan Bupati Garut, Rudy Gunawan, pun hadir guna meresmikan 5 fasilitas penunjang siswa dan tenaga pendidik, di Komplek SMPN 1 Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Selain WC tadi, fasilitas lain yang diresmikan bupati, di antaranya, Masjid Al-Ihsan beserta tempat wudhunya, kantin sehat, dan tempat ganti pakaian, serta ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Bupati Garut sendiri menilai SMPN 1 Garut memiliki kualitas yang bagus, bahkan sudah bertaraf internasional yang dilengkapi sapras layaknya boarding school.
“SMP 1 ini kualitasnya bagus sudah bertarap internasional lah, karena wc nya banyak, airnya ada, kantinnya ada, masjidnya ada, ini memenuhi syarat sekolah semacam _boarding school _ kalau yang sakit ada UKS, (pokoknya) top!,” ujarnya.
Menurut Aceng Mulyana, melalui pembangunan beberapa sapras ini pihaknya ingin mencanangkan sekolah yang representatif, karena bagaimanapun Kabupaten Garut harus memiliki marwah, terlebih jika suatu saat di sekolah ini dijadikan lokasi study banding.
“Jadi yang studi banding dari mana ini sudah banyak yang studi banding ke pihak kami itu, coba bayangkan dari pihak media dan teman-teman gitu ya, kalau misalkan SMPN 1 Garut yang sering kedatangan tamu, kemudian kondisinya bapak mungkin juga bisa paham, itu akan mengecewakan Kabupaten Garut, kami bertaruh pak untuk itu, kami betul-betul bekerja ingin maksimal untuk Kabupaten Garut,” tutur Aceng dihadapan bupati dan Ketua Komite SMPN1 Garut, Aas Kosasih.
Ia juga bersyukur karena Bupati Garut bisa hadir dan meresmikan secara langsung fasilitas penunjang di SMPN 1 Garut. Terlebih, menurutnya pendidikan bagi siswa memang sudah seharusnya ditunjang dengan sapras yang memadai.
Ia berharap melalui sapras yang memadai ini, bisa membentuk habit atau kebiasaan positif bagi para siswa.
Di tempat yang sama, Ketua Komite SMPN 1 Garut, Aas Kosasih, mengatakan pihaknya akan terus mempertahankan dan mendorong potensi dari SMPN 1 Garut, agar bisa menjadi suri tauladan sebagai sekolah penggerak.
“Mudah-mudahan Garut bisa terwakili dan diwakili oleh SMPN 1 Garut sebagai uswatun hasanah, yaitu sebagai SMP penggerak,” katanya.