Site icon Seputar Jabar

‘Nyaahna’ Dedi Mulyadi Tahan Anak Dibawah Umur, sampai Sebut Nama Allah SWT

Wakil ketua komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, tegur keras anak SD yang bawa motor berbonceng tiga.

PURWAKARTA – Rasa memiliki, rasa nyaahan, rasa dedehan (Rasa Sayang – red) yang ditunjukan Dedi Mulyadi, tidak mengenal waktu dan kondisi. Nalurinya akan tegerak dengan sendirinya, saat melihat ada yang janggal.

Rasa sayang wakil ketua komisi IV DPR RI kali ini ditunjukan kepada para anak dibawah umur yang mengendari motor matic, karena hal itu sangat berbahaya apalagi sampai bonceng tiga.

Anak usia SD itu, belum layak untuk mengendarai kendaraan. Sehingga potensi membahayakan diri sendiri dan juga orang lain sangat besar.

Ada-ada saja memang kelakuan anak zaman sekarang. Seperti yang dialami oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat berkegiatan berkeliling Purwakarta.

Saat itu Kang Dedi Mulyadi sedang berinteraksi dengan seorang pedagang buah nangka di sekitar pusat kota Purwakarta. Tiba-tiba ia didatangi oleh tiga anak yang masih berstatus pelajar SD.

Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta foto bareng dengan Dedi. Ketiganya pun kompak langsung mengeluarkan HP untuk selfie bergantian dengan idolanya tersebut.

Setelah berfoto ketiganya pamit pulang. Namun Kang Dedi dibuat kaget oleh kelakuan ketiga anak yang mengaku pelajar kelas 6 di SDN I Nagri Kidul, Kabupaten Purwakarta.

Rupanya mereka datang menghampiri Kang Dedi dengan berboncengan bertiga menggunakan sepeda motor jenis matic.

“Kalian pakai motor bertiga? Ya Allah, Ya Rabbi,” ujar Kang Dedi kaget.

Tak hanya itu Dedi pun semakin dibuat geleng-geleng kepala karena mereka bertiga belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor. Bahkan ketiganya tidak memakai helm dan diduga plat nomor motor sudah kadaluarsa.

“Mau pulang ke mana? Kamu naik motor bertiga, tidak pakai helm. Kamu pakai motor gak pakai helm, bonceng bertiga, plat nomor sudah tidak laku, belum cukup umur, melanggar. Melanggar nih,” ujarnya.

Ketiganya yang terlihat panik berusaha menghindar dan ingin tancap gas. Namun Dedi menahan mereka dan melarangnya untuk melanjutkan perjalanan.

“Gak boleh ini,” kata Dedi.

“Mau kerja kelompok, Pak,” jawab salah seorang anak.

“Kenapa kerja kelompok di Pasar Rebo tapi jalannya ke Munjul?,” timpal Kang Dedi.

Akhirnya ketiga pelajar ini pun mendapat teguran dan dilarang kembali menggunakan sepeda motor karena belum cukup umur bahkan cenderung membahayakan diri sendiri juga pengendara lainnya.

Kang Dedi Mulyadi pun mengimbau kepada orang tua agar tidak memberikan motor kepada anak-anak yang masih belum cukup umur apapun alasannya.

Exit mobile version