Site icon Seputar Jabar

Warga di Bandung Barat Dihujani Abu Batu Bara dari Pabrik Peleburan Logam, Pagi-pagi Terasa Bau

Seorang warga saat menunjukkan abu batu bara yang kerap menghujani rumah mereka dari pabrik peleburan logam di Kampung Cibingbin, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

BANDUNG BARAT – Warga Kampung Cibingbin, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terdampak hujan abu batu bara dari pabrik yang ada di wilayahnya.

Abu berwarna hitam itu keluar dari cerobong pabrik yang melakukan aktivitas peleburan logam menggunakan bahan bakar batu bara, sehingga abunya menghujani rumah warga di Kampung Cibingbin, RT 3 dan 6, RW 4.

Warga setempat Dedeh Hartati (53) mengatakan, adanya dampak hujan abu bata bara dari pabrik tersebut sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, tepatnya setelah bulan Ramadan.

“Dampak dari adanya aktivitas pabrik itu ada hujan abu yang warnanya hitam, jadi ke pakaian yang dijemur juga jadi hitam,” ujarnya saat ditemui di Kampung Cibingbin, Rabu (10/8/2022).

Ia mengatakan, hujan abu tersebut paling parah kerap menghujani rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter dari pabrik pada pukul 05.30 WIB, sedangkan siang hari dampaknya tidak terlalu parah karena abunya terbawa angin.

“Pagi-pagi pabrik itu sudah nyalain batu bara yang lama, jadi dari setengah 6 itu abunya paling bau, kalau siang enggak begitu bau,” kata Dedeh.

Dengan adanya dampak hujan abu batu bara tersebut, kata dia, warga setempat sudah melakukan komplain ke pihak pabrik, tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

“Jawaban dari pihak pabrik hanya perbaikan dulu, tapi sampai kapan perbaikannya. Kalau satu bulan okelah diizinin, ini sampai sekarang masih perbaikan,” ucapnya.

Warga lainnya Rina Santika (36) mengatakan, akibat adanya aktivitas peleburan logam menggunakan batu bara di pabrik tersebut, rumah dia kerap diselimuti dengan kepulan abu hitam hampir dua jam satu kali.

“Jadi, dari mulai setengah 6 sampai jam 4 sore, rumah saya kaya kandang kebo yang dipuput abu hitam tebal saja, paling parah 2 jam satu kali,” ucapnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Idad Saadudin mengatakan, pabrik yang kerap menyebabkan hujan abu tersebut memang bermasalah.

“Pabrik itu bermasalah sejak lama, jadi selama ini pabrik tersebut lagi dibina, tepatnya setelah ada pengaduan dari masyarakat dan prosesnya sedang ditangani.

Exit mobile version