SUMEDANG- Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) akhirnya mengembalikan 16 ekor sapi bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) kepada Dinas Perikanan dan Pertanian (Disnakan) Sumedang, Jumat (12/8/2022) malam. Bantuan sapi tersebut sempat menjadi polemik antara Kelompok Tani Maju Jaya 2, BOMA dan Disnakan Sumedang.
Satu unit kendaraan truk yang diketahui membawa 8 ekor sapi tampak tiba di halaman Kantor Disnakan Sumedang sekitar pukul 20.30 WIB. Pengembalian 16 ekor sapi tersebut, rencananya akan dikirim melalui dua kali pengiriman dengan truk yang sama malam itu.
Serah terima pengembalian sapi sendiri, secara simbolis dilakukan di dalam kantor Disnakan Sumedang. Pihak BOMA atau pihak yang mengembalikan sapi diwakili oleh Edi Subagja selaku Staf Ketahanan Pangan dari Duta Sawala BOMA. Sapi-sapi tersebut diterima langsung oleh Kepala Disnakan Sumedang, Nandang Suparman.
Kepada sejumlah wartawan, Kepala Disnakan Sumedang Nandang Suparman mengatakan, saat ini pihak BOMA mengembalikan 16 ekor sapi kepada Disnakan Sumedang. Sapi-sapi tersebut akan dikembalikan ke tempat sebelumnya atau diserahkan kembali kepada Poktan Maju Jaya 2.
“Pada hari ini BOMA menyerahkan ke Dinas Perikanan dan Peternakan Sumedang dan akan kami kembalikan ke Maju Jaya 2 sebanyak 16 ekor sapi yang dipindahkan pada waktu itu oleh BOMA ke Tanjungkerja,” ungkap Nandang.
Nandang mengatakan, pengembalian 16 ekor sapi tersebut dilakukan secara sukarela oleh pihak BOMA kepada Disnakan Sumedang.
“Karena dalam hal ini Dinas bertanggung jawab terhadap pengawasan dan evaluasi terhadap perkembangan ternak itu sendiri ke depannya,” terang Nandang singkat.
Sementara itu, Perwakilan dari BOMA, Edi Subagja beralasan bahwa terkait pengembalian sapi dilakukan untuk menyelesaikan segala polemik yang telah terjadi berkenaan dengan bantuan sapi Kementan tersebut.
“Saya rasa untuk menyelesaikan semua permasalahan, kami sangat mengerti ya, karena dari pihak dinas sendiri dalam hal ini sudah membantu kami,” katanya.
Duduk Perkara Polemik Bantuan Sapi Kementan Versi BOMA dalam kesempatan itu, ia pun mengucapkan permohonan maafnya atas persoalan yang telah terjadi.
“Saya mohon maaf atas segala yang telah terjadi dan mudah-mudahan ini menjadi contoh buat ke depan, kami Insya Allah siap dan rela (menyerahkan sapi),” ucapnya.
Kendati demikian, ia bersikukuh bahwa pada dasarnya pihak BOMA tidak mengembalikan sapi tersebut kepada Poktan Maju Jaya 2 namun kepada Disnakan Sumedang.
“Saya tidak mengalihkan ke Maju Jaya ya, saya secara pribadi mengembalikannya kepada dinas, jadi dari dinas mau diserahkan ke Maju Jaya 2 atau kemana, itu bagaimana dinas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Poktan Maju Jaya 2, Jojo Atmaja belum menjawab ponselnya saat hendak dikonfirmasi detikJabar terkait pengembalian sapi tersebut.
Berdasarkan rangkuman detikJabar, bantuan sapi tersebut sempat menjadi lingkaran polemik antara Poktan Maju Jaya 2 dengan BOMA hingga menyeret nama Kepala Disnakan Sumedang.
Polemik terjadi lantaran kedua kelompok sama -sama meyakini bahwa bantuan sapi dari Kementan tersebut ditujukan bagi salah satu kelompoknya saja.
Hingga pada akhirnya berujung pada pengambil alihan sebanyak 16 ekor sapi oleh BOMA dari total 20 ekor sapi bantuan Kementan yang diterima oleh Poktan Maju Jaya 2 atau hanya disisakan 4 ekor sapi saja. Peristiwa itu terjadi pada 28 Juni 2022.
Pihak Maju Jaya 2 yang tidak terima atas pengambil alihan itu berkeyakinan bahwa bantuan sapi tersebut ditujukan untuk kelompoknya dengan berpegang pada proposal pengajuan bantuan sapi beserta dokumen lainnya yang telah diajukan sebelumnya kepada Kementan.
Sementara pihak BOMA berpegang pada ucapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo yang menjanjikan akan memberikan bantuan sapi kepada BOMA saat menghadiri acara bertemakan budaya yang digelar oleh BOMA pada 2021.
Disnakan Sumedang Dicatut Terkait Bantuan Sapi dari Kementan
Selain itu, BOMA pun berpegang pada surat kesepakatan yang dibuatnya serta telah mendapat tanda tangan dari Poktan Maju Jaya 2 saat pengambil alihan 16 ekor sapi tersebut.
Surat kesepakatan itu berkenaan dengan skema jumlah kepemilikan sapi serta kompensasi biaya ganti rugi selama di bawah pemeliharaan Poktan Maju Jaya 2. Dimana Poktan Maju Jaya 2 pada akhirnya hanya disisakan 4 ekor sapi saja.
Polemik terkait bantuan sapi ini pun hingga menyeret nama Kepala Disnakan Sumedang.