Site icon Seputar Jabar

Menilik Prabowo Subianto Capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi oleh sejumlah petinggi Partai Gerindra saat menghadiri pembukaan Rapimnas partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Seputarjabar.net – Momen sejarah bangsa Indonesia telah ditorehkan di bukit sentul Kabupaten Bogor Jawa Barat , kedua pimpinan partai politik Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) dan Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) telah menandatangani surat perjanjian kerjasama politik mengkonfirmasi secara defacto dan dejure kedua partai politik telah bersatu.

Mereka bersama-sama dalam perjuangan meyakinkan rakyat Indonesia untuk memilih pada pilihannya yang tepat dan terbaiknya demi tegaknya NKRI, kebhinekaan, kemakmuran dan kehidupan damai dalam berbangsa dan bernegara. Partai Gerindra memiliki kesamaan pandangan bagaimana membangun dan merawat bangsa ini, begitu juga PKB memiliki kesamaan nilai-nilai luhur dengan Partai Gerindra.

Prabowo Subianto yang secara resmi telah menjadi Calon Presiden dari Partai Gerindra setelah menjawab tuntutan kader Gerindra di seluruh Indonesia, kini menjadi Calon Presiden koalisi Partai Gerindra – PKB. Prabowo Subianto memberikan orasi politiknya di depan ribuan kader Gerindra dan PKB dihadiri semua unsur kepengurusan yang lengkap baik secara offline maupun online melalui jaringan data.

Banyak hal yang disampaikan oleh Prabowo Subianto dengan gaya pidatonya yang penulis saksikan makin lebih filosofis dan membumi. Dimulai dari ideologi partai politik dengan membacakan mars PKB sampai selesai. Prabowo Subianto memberikan konfirmasi bahwa PKB yang sudah memiliki ideologi yang baik tersebut merupakan sebuah modal kesamaan nilai-nilai luhur untuk basis perjuangan ke depan.

Lalu menyampaikan bahwa sebenarnya dia ingin sekali dari dulu melakukan kerjasama atau koalisi dengan PKB namun tidak ada kata terlambat dan sangat bersyukur PKB telah memulai mengajak terlebih dahulu kerjasama.

Penjajakan koalisi Gerindra PKB pun sudah beberapa kali dilakukan, sejak tahun 2009 Gerindra pertama kali mengikuti kontestasi pilpres dilanjut 2014 dan 2019 selalu tidak pernah jadi, pucuk dicinta ulam tiba Partai Gerindra-PKB bersatu dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Hal ini tentu penulis lihat di media memang para staf Prabowo Subianto kerja keras untuk merencakaan kerja lanjutan atas lamaran kerjasama PKB ini, seperti halnya Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjend Ahmad Muzani dan jajarannya.

Puncak nya secara resmi dilakukan 13 Agustus 2022 tersebut di bukil sentul Kabupaten Bogor. Vibrasi pidato sang Ketua Umum Partai Gerindra ini memang luar biasa membuat para audience kader Gerindra semakin bersemangat mendengarkan dengan baik kata demi kata arahan ketumnya termasuk para anak muda PKB sebagai peserta rapat yang antusias meski duduk berjejal di depan podium pidato. Yel-yel terus digaungkan Prabowo Presiden, Prabowo Presiden diikuti bersahutan oleh peserta rapat dari massa PKB.

PKB sebagai anak kandung organisasi terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama yang didirikan almarhum Gusdur tahun 1999 memiliki kans kuat untuk bisa lebih militan bersama-sema dengan partai Gerindra. Nilai-nilai Nasionalis-Agamis Partai Gerindra dan Agamis-Nasionalis PKB akan saling melengkapi di lapangan di mana masing-masing partai memiliki ideologi dan karakter yang sudah menjadi tradisi melekat masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim dan berfaham ahli sunnah waljamaah begitu juga untuk non muslim sebagaimana yang dilakukan pendiri PKB Gusdur sebagai bapak plurarisme Indonesia yang diakui dunia.

Segmen pendukung Partai Gerindra adalah masyarakat multikultur dari pedesaan sampai perkotaan yang memiliki jiwa patriotisme nasionalis-agamis-modern telah ditempa militansi di bukit hambalang sedang segmen PKB adalah warga nahdliyin yang sebagian besar dari Jawa Timur dan Pulau Jawa lainnya yang memilki tradisi kuat NU dan patuh terhadap ulama sebagai Guru dan panutan.

Namun kini PKB juga bertransformasi sebagai partai Nahdliyin yang mengikuti perkembangan sesuai dengan tuntutan kekinian. Seorang Ulama NU Kabupaten Cirebon yang memiliki ribuan santri pondok pesantern modern KH Imam Jazuli bahkan telah menulis buku berjudul “Ngaku NU wajib ber PKB” artinya PKB sebagai wadah kaum nahdliyin patut diperhitungkan untuk kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Selamat kepada Partai Gerindra dan PKB. Indonesia membutuhkan tokoh pemimpin untuk menjadi Presiden Republik Indonesia yang memberikan kesejukan dan loyalitas maksimal kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita luhur para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Exit mobile version