• Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
Seputar Jabar | Tegas Lugas Objektif
No Result
View All Result
Home BANDUNG

Indikasi Mafia Tanah, Warga Dago Elos Kembali Datangi Kantor ATR/BPN Kota Bandung

redaksi Oleh redaksi
Sabtu, 24 September, 2022 | 12:33
Indikasi Mafia Tanah, Warga Dago Elos Kembali Datangi Kantor ATR/BPN Kota Bandung
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG – Polemik lahan di wilayah Dago Elos, Kota Bandung, masih menjadi sorotan publik. Pasalnya persoalan tersebut sampai sekarang belum ada titik penyelesaiannya.
Koordinator Warga Dago Elos Melawan, Angga Sosio Putra mempertanyakan kepada pihak Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Bandung, apa yang akan dilakukan pemerintah melihat kondisi masyarakat Dago Elos.
“Tempo hari sudah ada pembicaraan. Adakah indikasi mafia tanah dan semuanya bersepakat ada. Lantas kalau bersepakat ada, apakah didiamkan saja?,” tanya Angga, belum lama ini.
Diketahui sebelumnya, warga Dago Elos bukan kali pertama mendatangi Kantor ATR/BPN Kota Bandung, sempat sekiranya dua bulan ke belakang pun beramai-ramai berkunjung.
“Kami dijanjikan, bahkan tidak main-main, bukan hanya di mediasi tapi dijanjikan adanya koordinasi dan follow up lebih lanjut,” ujarnya.
Akan tetapi, janji manis yang disampaikan pihak ATR/BPN Kota Bandung justru tak dirasakan oleh warga.
Angga mengaku, sampai sekarang tidak ada respons sama sekali, baik itu BPN maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait polemik lahan tersebut.
“Karena ini luasan cukup besar, kemudian di dalam luasan tersebut lebih dari 2 ribu jiwa yang terancam (huniannya digusur penggugat),” ucapnya.
Angga menegaskan, kedatangan warga Dago Elos ke Kantor ATR/BPN Kota Bandung itu, meminta supaya persoalan lahan jadi perhatian serius.
“Ini jadi perhatian khusus, baik itu oleh Pemkot Bandung maupun (Pemprov) Jawa Barat,” tegasnya.
Angga menerangkan, sekiranya lebih dari 2.000 jiwa yang ada di Dago Elos, tak ada satu orang pun yang menempati lahan milik pemerintah.
“Sama sekali tidak ada satu jengkal pun tanah Kota Bandung yang ada di situ. Dan tidak ada rumah yang tiba-tiba berdiri di tengah Terminal yang lahannya milik Pemkot Bandung,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, sengketa lahan tersebut seluas 6,3 hektare yang sudah lama dibangun hunian ratusan Kepala Keluarga (KK).
Akan tetapi, lahan yang ditempati warga itu justru digugat oleh ketiga orang yang mengaku keturunan Muller, yakni Heri Hermawan Muller, Dodi Rustendi Muller, dan Pipin Sandepi Muller.
Akibat gugatan keluarga Muller itu, membuat warga Dago Elos terancam digudur, lewat pegangan mereka yakni eigendom verponding atau hak milik tanah atas dasar produk hukum pertanahan di masa Kolonial Belanda.
Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan ketiga Muller tersebut melalui putusan Peninjauan Kembali (PK) atas tanah Dago Elos.
Berdasarkan keputusan itu, membuat ketiga Muller dianggap masih punya hak atas kepemilikan objek tanah eigondom verponding Nomor 3740, 3741, dan 3742 seluas 6,3 hektare.
Tak hanya itu, dalam PK diketahui, ada pernyataan penyerahan hak atas tanah dari keluarga Muller kepada PT Dago Inti Graha, sebuah perusahaan properti.

redaksi

redaksi

Recommended.

Bupati Indramayu dan Kejari Selamatkan Barang Milik Daerah Senilai 12,7 Miliar

Bupati Indramayu dan Kejari Selamatkan Barang Milik Daerah Senilai 12,7 Miliar

Kamis, 25 Juli, 2024 | 23:23
Program Pembangunan dan BLT DD 2024 Tak Terealisasi, Warga Cicapar Ciamis Ontrog Kantor Desa

Program Pembangunan dan BLT DD 2024 Tak Terealisasi, Warga Cicapar Ciamis Ontrog Kantor Desa

Kamis, 9 Januari, 2025 | 11:09

Trending.

Kehilangan 2 Unit Motor di Sukaresmi, Garut

Kehilangan 2 Unit Motor di Sukaresmi, Garut

Sabtu, 5 Juli, 2025 | 09:53
Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Rabu, 16 Juli, 2025 | 19:58
Warga Antusias, Sagawangi Resmi Menjadi Desa Persiapan

Warga Antusias, Sagawangi Resmi Menjadi Desa Persiapan

Jumat, 4 Juli, 2025 | 11:30
Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Rabu, 23 November, 2022 | 11:05
Desa Cimaung Alokasikan Dana Desa Untuk Pembangunan Jalan Desa Tani

Desa Cimaung Alokasikan Dana Desa Untuk Pembangunan Jalan Desa Tani

Senin, 7 Juli, 2025 | 18:05
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Kontak KamI : 0822-3124-1065

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

Go to mobile version