KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sering mengatakan bahwa Pemda Provinsi Jawa Barat memiliki prinsip good decision coming from good data Artinya, kebijakan di Jawa Barat harus berdasarkan data atau data-driven.
Good data dihasilkan dari tata kelola data yang baik, sehingga Pemda Provinsi Jawa Barat punya komitmen untuk mentransformasikan tata kelola data lewat digitalisasi, termasuk tata kelola data geospasial. Komitmen ini telah diimplementasikan secara serius dan kebermanfaatannya dapat dirasakan ragam sektor di Jawa Barat.
Salah satu proses transformasi tata kelola data geospasial di Jawa Barat yaitu melalui portal Satu Peta Jabar, di mana masyarakat dapat mengakses dan mendapatkan (mengunduh) data geospasial Jawa Barat dengan mudah dan cepat, dapat diakses di mana saja dan kapan saja hanya dengan satu genggaman. Sementara, pemangku kebijakan dapat memanfaatkan data geospasial untuk membantu merumuskan kebijakan yang lebih terukur.
Portal Satu Peta Jabar juga merupakan bagian dari proses transparansi data dan layanan publik berbasis digital dari Pemda Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Kemudian, kebermanfaatan portal Satu Peta Jabar yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, yaitu di musim penghujan saat ini masyarakat dapat melihat peta risiko banjir di
Lewat delineasi indeks risiko banjir di Satu Peta Jabar masyarakat dapat melihat indeks risiko banjir, warna hijau menandakan risiko rendah, kuning menandakan risiko sedang, dan merah menandakan risiko tinggi. Sehingga, masyarakat dapat menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana alam akibat curah hujan yang tinggi. Data ini dipublikasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, akuntabilitas data dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, contoh kebermanfaatan dari portal Satu Peta Jabar, yaitu masyarakat dapat mencari rumah dengan lokasi yang strategis, dekat dengan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.
Selain kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung, Satu Peta Jabar juga mampu mengefektifkan proses bagi-pakai data geospasial bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat. Merubah proses bagi-pakai data geospasial dari yang konvensional dengan birokrasi yang rigid menjadi dalam bentuk digital dengan prinsip mudah dan cepat. Namun, data yang disajikan berkualitas dan terstandardisasi.
Inovasi Satu Peta Jabar telah mendapatkan beberapa apresiasi dari Bhumandala Award Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia, yaitu pada tahun 2014, 2016, 2020, dan 2021.
Saat ini, terdapat 134 dataset geospasial pada Satu Peta Jabar yang terdiri dari ragam sektor, 18 perangkat daerah yang mempublikasikan datanya, dan 9 kabupaten/kota di Jawa Barat yang bergabung di Satu Peta Jabar.