BANDUNG – Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar buka suara terkait rencana kompetisi Liga 1 2022 kembali bergulir pada 2 Desember mendatang.
Menurutnya, informasi tersebut diketahuinya berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PT. Liga Indonesia Baru yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Pak Teddy sudah laporan ke saya terkait hasil RUPS LIB kemarin. Dari situ katanya Liga akan bergulir lagi tanggal 2 Desember,” ujarnya saat ditemui di Kota Bandung, Kamis (24/11/2022).
Meski demikian, Umuh mengaku belum mengetahui jadwal Persib Bandung apabila Liga 1 2022/2023 kembali digulirkan pada 2 Desember 2022.
“Nanti saat Liga bergulir, siapa yang akan bermain duluan, itu kita masih tunggu juga. Persib bagian tanggal berapa dan kapan. Silakan saja, kalau ini (Liga 1) bisa berjalan, ya saya berterimakasih. Dan ini harus transparan semua, harus jelas semuanya, Insya Allah Liga bisa berjalan lagi,” ucapnya.
Terkait adanya kabar bahwa pertandingan akan kembali digelar tanpa penonton saat Liga kembali bergulir, Umuh menuturkan, jika opsi tersebut yang dipilih, sebaiknya kompetisi Liga 1 tidak dipaksakan.
Sebab menurutnya, masyarakat khususnya para suporter sangat mengharapkan dapat menyaksikan dan mendukung langsung tim kebanggaannya ke stadion.
Apalagi kompetisi Liga 1 musim sebelumnya, para suporter dilarang datang ke stadion karena faktor kesehatan dan keamanan akibat pandemi covid-19.
“Kalau opsinya demikian (tanpa penonton) ya jangan dulu lah (kembali bergulir). Lebih baik bereskan saja dulu, karena yang diharapkan kan orang-orang bisa menonton pertandingan ke stadion saat liga kembali bergulir,” ujar Umuh.
Ia menegaskan, dirinya tidak menolak kembali dapat digelarnya kompetisi Liga 1, namun kebijakan tersebut harus direncanakan secara matang, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Saya disini bukan menolak liga kembali bergulir, dan melupakan tragedi Kanjuruhan.
Tapi rencana itu (kompetisi bergulir) jangan sampai merugikan banyak pihak, apalagi jika harus bergulir tanpa penonton. Karena, bukan hanya suporter yang rugu, tapi klub juga membutuhkan biaya.