Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ciwidey mengungkap motif perundungan yang dialami siswanya. Perundungan tersebut dilakukan oleh pelaku sebanyak delapan orang.
Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Humas SMAN 1 Ciwidey Iwan mengatakan, perundungan tersebut bukan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sekolah. Pasalnya kejadian tersebut di luar jam sekolah.
“Pemicunya bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM),” ujar Iwan, saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).
Pihaknya menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di salah satu tempat penggilingan padi yang tidak terpakai. Makanya hal tersebut di luar sekolah yang merupakan tanggung jawab orang tua.
“Kemudian, kejadiannya terjadi di luar pemantauan pihak sekolah, tetapi sudah menjadi perhatian dan tanggung jawab penuh orang tua masing-masing,” katanya.
Dia mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada pekan lalu. “Kegiatan pembelajaran pada hari Jumat hanya sampai pukul 11.35 WIB, sementara peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB,” jelasnya.
Iwan menambahkan saat ini korban telah didampingi oleh pihak sekolah. Hal tersebut dilakukan guna memulihkan trauma korban.
“Seperti trauma dan sebagainya, yang diakibatkan oleh peristiwa itu kami sudah tangani,” pungkasnya.