BANDUNG – Sekira pukul 14.00 WIB Rabu sore (26/4/2023) Ima Kurnia (52) warga asal Sukamaju, Majalaya sampai di rumahnya setelah pulang bekerja di salah satu pabrik industri.
Hujan selama hampir dua jam cukup lebat, tak disangka Ima, masih dalam situasi lebaran rumahnya terendam banjir.
Sanak saudara yang berasal dari Tasikmalaya sore itu mengunjunginya untuk halal bihalal.
“Tadinya mau halal bihalal, eh hujan besar. Saudara juga pada keujanan soalnya bawa motor
Hujan deras membuat rumahnya bocor, ditambah lantai ruang tamunya sering terjadi rembes dari air hujan.
“Tamu terpaksa pindah ke ruangan lain, karena saat hujan, suka rembes,” ujar Ima.
Meski lelah sehabis bekerja, Ima dengan sigap mengepel lantai yang terkena genangan air.
Pukul 16.30 WIB air Sungai Citarum yang berada dekat rumahnya makin tinggi hingga menutup akses jalan.
“Saya kira hanya genangan air biasa, tapi air jadi keruh. Kebiasaan disini kalau banjir jadi tontonan warga,” ucapnya.
Ima menuturkan, air dengan cepat masuk ke rumahnya, kala itu ia tidak bersiap memasang penghalang agar air tidak masuk.
“Halal bihalal sama sudara juga jadi tidak kondusif ya, deg-degan air semakin tinggi,” katanya.
Saat banjir, Ima dan keluarga hanya memindahkan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
“Motor dipindahin ke belakang di tempat yang aman, air banjir di rumah juga tidak begitu tinggi sekitar 30-40 cm,” imbuhnya.
Setelah maghrib, air banjir di rumahnya mulai surut. “Kalau di jalan itu sehabis isya sudah bisa dilewati kendaraan, surut sekitar pukul 20.00 WIB,” ujar Ima.
Meski air cepat surut, Ima mengaku bosan kawasan di Majalaya terganggu mobilitas lantaran banjir.
“Bingung kalo pulang, semuanya dikepung air banjir. Sangat menganggu mobilitas,” tuturnya.
Ima berharap, pemerintah daerah mempunyai solusi akan banjir di kawasan Kabupaten Bandung.
“Dari zaman saya masih gadis ngontrak di daerah Dayeuhkolot, sampe mau punya cucu, terkena dampak banjir terus,”
“Sebenarnya di daerah Majalaya sudah jarang terjadi banjir, karena Sungai Citarum ada perluasan. Pada awal puasa sehabis sahur pun banjir, namun tidak lama air sudah surut,” tandasnya.