Site icon Seputar Jabar

Sempat Dikabarkan Hilang Di Gunung Sunda, Kisah Tiga Orang Pendaki Dengan Ucapan Kesombongannya

Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Gunung Sunda yang ada saat ini, bersama dengan Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang serta Gunung Bukit Tunggul.

Merupakan sisa dari Gunung Sunda Purba yang pernah meletus besar pada zaman prasejarah. Meletusnya Gunung Sunda juga sudah mengakibatkan terbentuknya Kaldera Sunda.

Dikutip kanal YouTube RJL 5, berbicara mengenai Gunung Sunda, beberapa minggu lalu sempat viral seorang pemuda bernama Wawan Gunawan (29).

Bersama dua temannya Asep Maulana Yusuf (26) dan Dede Faisal (26) ini tersesat di Gunung Sunda.

Wawan, pemuda asal Subang ini menceritakan pengalamannya saat mendaki yang tersesat dan ditemukan oleh tim SAR dan juga relawan di Gunung Sunda.

Ia mengaku pendakian di Gunung Sunda ini merupakan pengalaman pertamanya setelah tiga bulan vakum naik gunung, karena sedang berduka selepas kepergian ayahnya.

Wawan asli penduduk lokal yang tinggal tidak jauh dari lokasi Gunung Sunda, awalnya ia cukup ragu untuk tetap mendaki bertiga, karena kondisi Gunung Sunda yang memang cenderung sepi.

Akhirnya mereka memutuskan memulai perjalanannya pendakiannya melalui jalur tidak resmi.

Mereka menyusuri jalanan setapak di areal persawahan dan perkebunan warga yang nantinya masuk ke jalur peziarah di Gunung Sunda.

Ditengah perjalanan mereka sempat tersesat, pasalnya mereka tidak melewati jalur resmi yang seharusnya melewati di Pos 1 dan 2, mereka langsung masuk di Pos 3 yang hanya diketahui warga lokal.

Sebelum melanjutkan perjalanannya, ia menyadari jika perbekalan yang mereka bawa ternyata kekurangan air bersih untuk dimasak.

Mereka pun memutuskan kembali untuk mencari sumber mata air bersih karena setelah sampai di puncak susah untuk mendapatkan air bersih.

Mereka pun masuk ke jalur peziarah dan tiba-tiba terdengar suara bisikan dari arah belakang, seolah mengisyaratkan pada mereka untuk tetap berdiam terlebih dahulu.

“Pas jalan kedengaran suara laki-laki dari belakang ada yang bilang “cicing heula” (diam dulu). Namun, setelah dilihat ke arah belakang kok nggak ada,” ujar Wawan.

Sebelum melanjutkan perjalanannya kembali, mereka menemukan sebuah pohon besar. Menurut kepercayaan warga sekitar, sebelum melewati pohon tersebut harus mengelilinginya tiga kali sambil membacakan doa.

Wawan dan dua temannya ini kebingungan akan jalur yang harus mereka lewati, yang akhirnya mereka sampai di tujuan dan mendirikan tenda untuk bermalam di atas puncak.

Di saat mereka di beristirahat dalam tenda, pada jam 3 pagi mereka mendengar suara-suara aneh yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Setelah bermalam di puncak Gunung Sunda, keesokan harinya mereka memutuskan untuk kembali pulang dengan melewati jalur resmi pendakian.

Namun, di saat menemukan sebuah patok batas antara perbatasan Subang dan Purwakarta mereka menyadari bahwa jalan yang dilaluinya ini bukan untuk jalur pulang.

Menyadari perjalanan ini tersesat, mereka tetap melanjutkan perjalanan dengan candaan perkataan diluar kesadarannya.

“Sempat dalam candaan itu berbicara, gimana ya kalau kita pulang keluarnya dari daerah lain? Terus pulang beda hari?” ucap Wawan.

Dan mereka pun sempat berkata sombong dan mengaku jika mereka tidak mungkin bakal hilang. Bahkan sampai membuat slogannya dalam bahasa Sunda “Leungit ge teu nanaon” (Hilang juga tidak apa-apa).

Namun, setelah itulah, bak kena karma, seusai berucap seperti itu mereka pun malah mulai tersesat di gunung tersebut.

Wawan dan dua temannya mulai menyesal dengan kesombongan perkataan sembarangan itu. Mereka mulai merasa tersesat dan kebingungan dengan jalan yang semakin menjauh dari jalur resmi.

Mereka mulai ketakutan saat menemukan jejak dan cakaran dari macan kumbang di rawa-rawa yang mengikuti aliran sungai serta jurang yang curam.

Wawan mulai berputus asa yang tidak kunjung menemukan jalan keluar.

Akhirnya ketiga pendaki yang sempat dikabarkan hilang di Gunung Sunda, pada Minggu, 23 Juli 2023.

Telah ditemukan dengan selamat oleh tim SAR dan relawan di Curug Cipurut, Desa Sumurugul, Kecamatan  Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa, 25 Juli 2023.

Exit mobile version