Usai viral kasus bullying bocah SMP yang menganiaya temannya di Cilacap, Jawa Tengah, diduga kasus yang hampir serupa juga terjadi di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (22/9/2023) lalu.
Sebuah foto yang menunjukkan seorang bocah SMP menginjak kepala temannya beredar di media sosial (medsos).
Sambil bertolak pinggang dan tersenyum, tampak kaki kirinya berada di atas kepala korban yang tengah terbaring di lantai.
Bahkan, salah satu temannya yang lain terlihat memegangi terduga korban sambil mengacungkan jempolnya ke arah kamera.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di SMPN 14, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (22/9/2023) lalu.
Akan tetapi, foto tersebut baru diketahui oleh Ibu kandung korban pada Rabu (27/9/2023) kemarin melalui ponsel anaknya sendiri. Hal tersebut membuat sang Ibu kandung mengirimkan foto itu kepada suaminya.
Merasa tidak terima, sang suami kemudian mengirimkannya ke salah satu grup Whatsapp yang mengakibatkan foto dugaan bullying tersebut menyebar di media sosial lantas viral.
Terpisah, Kapolsek Mangkubumi Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Rohana Efendi mengungkap, bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Itu anak-anak bohong-bohongan. Katanya difoto sama temannya. (Kasus) itu sudah clear.
“Menurut pengakuan anak-anak itu, kakinya juga tidak kena ke kepala,” lanjutnya.
Rohana juga mengatakan, bahwa semua orang tua dari tiga anak SMP yang terlibat di dalam foto tersebut, telah membuat surat pernyataan terkait kesalahpahaman ini.
“Jadi semua sudah selesai. Mereka hanya bohongan. Main-main pas di jam istirahat,” pungkasnya.
Terpisah, Erwin Resmiadi selaku orang tua terduga korban sebelumnya mengatakan, bahwa foto yang beredar tersebut merupakan bercandaan.
“Foto yang beredar di (grup Whatsapp) Kelurahan Mangkubumi ataupun di media sosial mana pun, bahwasanya itu adalah hanya sebuah permainan atau heureuy (red: candaan),” ungkapnya seperti dilansir TribunPriangan.com dari video yang beredar.
“Jadi, saya klarifikasi, tidak ada kejadian apapun, atau bentuk luka atau apapun,” pungkas Erwin.