Tragedi berdarah menimpa M Andri alias Mamad. Awalnya, dia berpamitan untuk ngopi bersama temannya. Namun selang beberapa jam kemudian, pemuda asal Sukabumi itu ditemukan tewas.
Informasi diperoleh keluarga, pria berusia 18 tahun itu terlibat keributan dengan sejumlah orang. Luka sabetan di dada hingga tembus ke paru-paru membuat Mamad kehilangan nyawanya.
“Kami keluarga dikabari oleh teman-temannya, informasi awalnya duel dengan orang Parakansalak,” kata Solihin, kerabat korban sekaligus Ketua RT 04 RW 01, Desa Pondokaso Tonggoh, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, kepada detikJabar.
Solihin menceritakan, korban awalnya pamit ke keluarga untuk ngopi. Namun entah bagaimana, tiba-tiba ada sejumlah orang langsung menyerang, mirisnya para pelaku menggunakan celurit sementara Mamad hanya tangan kosong.
“Untuk kejadian awal dari teman-teman korban, dia diajak ngopi dia tidak tahu bakal ada perkelahian. Dia tidak persiapan apa-apa, nah sementara lawannya itu yang dua orang itu pakai celurit kiri kanan,” ujar Solihin.
Solihin mendapat kabar korban terluka di bagian dada sampai tembus ke paru-paru. Mamad juga disebut tewas ditempat usai mendapat serangan senjata tajam tersebut.
“Korban luka di dada sampai kena paru-paru meninggal di tempat. Waktu kejadian (pamit) sekitar 23.00 WIB, kita dikabari itu sekitar jam 02.00 WIB katanya almarhum sudah kena (serangan),” sebut Solihin.
Solihin menduga, teman-teman korban memang sengaja tidak memberi tahu soal akan adanya perkelahian. Korban memang pamit untuk ngopi tanpa mempersiapkan apapun.
“Ditelepon langsung berangkat karena diajak ngopi bareng. Niatnya mau ngopi, tahunya tenannya sudah janjian dengan teman satu kelompok untuk pertarungan,” jelas Solihin.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri membenarkan, kejadian tersebut. Menurutnya saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
“Saat ini anggota masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut,” singkatnya.
Informasi diperoleh, korban sempat dibawa ke Instalasi Kamar Jenazah RSUD Sekarwangi, Cibadak. Namun untuk kepentingan autopsi korban dibawa ke RS Kramat Jati Jakarta.