CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi menyarankan agar warga yang rumahnya rusak akibat terdampak gempa di Kabupaten Garut diperbaiki secara mandiri.
Berdasarkan data BPBD Kota Cimahi, total ada tiga bangunan yang rusak terdampak gempa itu.
Salatunya ruangan kelas SMPN 11 Kota Cimahi yang berlokasi di Kampung Terobosan, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
Kemudian dua rumah warga di Kampung Rancaherang, Gang Karya Bakti, RT 5/10, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, dan Jalan Babakan Utama, RT 2/5, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
“Untuk masyarakat, kami mengimbau bisa melakukan ini (perbaikan rumah) secara mandiri,” ujar Sekda Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, di Perkantoran Pemkot Cimahi, Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, perbaikan tersebut masih bisa dilakukan oleh warga karena berdasarkan hasil pengecekan ke lokasi kejadian, gempa itu hanya menyebabkan rumah rusak ringan.
“Kami sedang mempertimbangkan (bantuan perbaikan), tapi karena data yang kami terima seperti itu (rusak ringan), ya, saya harapkan bisa dilakukan swadaya oleh masyarakat,” katanya.
Untuk kerusakan satu ruangan kelas SMPN 11 Kota Cimahi, kata Dikdik, pihaknya akan segera melakukan penanganan agar tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Itu akan segera ditangani karena kasihan anak-anak ya,” ucap Dikdik.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Fitriandy Kurniawan, mengatakan, satu ruangan kelas SMPN 11 Kota Cimahi itu masih masuk kategori rusak ringan karena hanya plafon yang ambruk dan ada beberapa kaca jendela yang rusak.
Ia mengatakan, dua rumah di wilayah Kelurahan Cigugur dan Kelurahan Utama hanya mengalami kerusakan pada bagian atap dan rangkanya sehingga dua rumah tersebut juga masuk kategori rusak ringan.
“Untuk dua rumah yang rusak terdampak gempa itu ada kombinasi pelapukan, tapi masih layak huni. Namun, karena guncangan gempa cukup kencang dan lama jadi mengalami kerusakan,” kata Fitriandy.