Site icon Seputar Jabar

Satreskrim Polres Garut Berhasil Ringkus 3 Pelaku Curanmor

Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, secara resmi meluncurkan Program Sistem Usaha Perikanan Mandiri-melalui Budidaya Ikan di Perairan Umum (Serikandi-Biru) di Kampung Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada hari Senin (13/05/2024). Program Serikandi-Biru bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, terutama kaum perempuan, melalui usaha budidaya perikanan skala kecil dengan memanfaatkan saluran irigasi, sungai, atau selokan sebagai perairan umum di sekitar lingkungan. Serikandi-Biru diinisiasi Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, serta mendapat dukungan penuh dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Barnas Adjidin mengapresiasi program Serikandi-Biru ini karena inovasi ini dianggap akan memiliki dampak positif yang besar terhadap ketahanan keluarga. Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya merubah tempat yang tadinya kumuh menjadi indah, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kita lihat juga bahwa budidaya ikan ini bisa dikembangkan di tempat ini melalui saluran-saluran air yang tadinya tidak bermanfaat, dibersihkan, lalu diperbaiki irigasinya, menjadi sesuatu yang bermanfaat, satu manfaat kebersihan, dua bisa menjadi manfaat usaha,” ujar Barnas. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan mendukung ketahanan keluarga, terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi program Serikandi-Biru. “Jadi anaknya supaya bisa sekolah, lalu kemudian keluarganya tercukupi gizinya, nanti menghasilkan manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang nantinya tidak stunting, lalu kemudian perkembangan otaknya bagus, lalu kemudian tidak minder, dan juga bermanfaat untuk kehidupan kemanusiaan ke depan bagi mereka khususnya di Kabupaten Garut,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Diskannak Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, menjelaskan bahwa program Serikandi-Biru merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi dengan angka stunting dan kemiskinan ekstrem yang tinggi. “Tujuannya itu tadi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani melalui budidaya ikan, termasuk untuk _supporting_ kita dari dinas atau sektor perikanan ini untuk penanganan stunting di Kabupaten Garut,” tutur Beni. Untuk tahun ini, akan ada 10 lokasi pengembangan program Serikandi-Biru, yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut, mulai dari Garut Kota yang menjadi lokasi peluncuran program, kemudian Bayongbong, Banyuresmi, Leles, Pameungpeuk, hingga Kadungora. Nama “Serikandi-Biru” dipilih karena program ini digerakkan oleh ibu-ibu dari kelompok tani, terutama kelompok pengelola budidaya ikan. Dengan kondisi klimatologi, Kabupaten Garut cocok untuk pengembangan ikan mas dan nila merah. Dalam program ini, masyarakat akan diberikan pengetahuan tentang cara pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pakan ikan, sehingga mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang mahal.  “Kita olah sedemikian rupa ya disesuaikan dengan kaidah cara budidaya ikan yang benar, diolah menjadi pakan atau pelet ikan, jadi nanti sumber pakannya itu dari sampah organik yang sudah diolah baik itu berupa maggot ataupun misalkan nanti pelet, termasuk kita menghasilkan cairan eco enzim untuk membantu perangsang pertumbuhan ikan,” tandasnya. Beni pun menerangkan jika dalam program ini pihaknya sudah menyiapkan mitra yang akan menampung hasil produksi ikan dari program Serikandi-Biru ini. “Ini pasarnya sudah jelas sudah ada, jadi ini tidak menjadi kesulitan pada saat kelompok menghasilkan produksi ikan-ikan jenis yang tadi disampaikan, pasarnya (atau) mitranya sudah ada untuk pembelian produksi ikan yang dihasilkan oleh Serikandi-Biru,” ungkapnya. Harapannya, program ini dapat memenuhi pemenuhan gizi hewani masyarakat, mengurangi angka stunting, serta mengembangkan kelompok usaha ekonomi produktif untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut.

 

Exit mobile version