CIMAHI – Tiga anggota geng motor yang menyerang warga di Jalan Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi hingga kini masih terus diburu polisi, termasuk pelaku utama.
Seperti diketahui, polisi telah menangkap enam anggota geng motor Slaughter yang terlibat penyerangan pada 7 Juni 2024 lalu itu.
Sedangkan tiga pelaku lainnya hingga saat ini masih buron atau DPO.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho mengatakan, dari total tiga DPO tersebut ada satu pelaku yang berperan aktif melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan balok kayu.
“Jadi tetap kita masih terus mendalami dan melakukan pengejaran,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (18/6/2024).
Sebelum melancarkan aksinya, kata Dimas, tiga DPO dan enam pelaku yang sudah ditangkap berkumpul di basecamp mereka di daerah Kota Bandung sambil minum-minuman keras (miras).
“Dengan pengaruh alkohol mereka berkeliling dan saat tiba di Kota Cimahi daerah Kebon Kopi, mereka secara random menyerang dua warga yang sedang membeli makanan,” kata Dimas.
Selain mengejar tiga DPO, kata Dimas, pihaknya juga tengah mendalami profil geng motor Slaughter tersebut.
Hasil pemeriksaan sementara kepada para pelaku, bahwa geng motor Slaughter ini berdiri sejak tahun 2015.
“Slaughter ini sebetulnya geng baru, anggotanya ada yang sudah dewasa atau lulusan SMA, tapi tidak banyak.”
“Kebanyakan anak SMP baik itu di Kota Cimahi maupun di Kota Bandung. Tapi kebanyakan ada di Kota Bandung karena basecamp mereka ada di sana,” ucapnya.
Aksi brutal geng motor pada Jumat (7/6/2024) dini hari tersebut terekam CCTV.
Dalam rekaman CCTV yang beredar pada awalnya ada sejumlah pemuda sedang berbincang di dekat Pedagang Kaki Lima (PKL) di pinggir jalan.
Setelah itu datang geng motor itu berjumlah 9 orang yang berboncengan menggunakan 4 sepeda motor, kemudian mereka berhenti dan melakukan pemukulan menggunakan balok kayu dan melempari batu beberapa kali kepada pemuda itu, lalu mereka langsung melarikan diri.