BANDUNG- Kokom Komala (47), ibu Ilham Ramadhan (8) anak SD yang viral membuat surat kepada polisi ingin didampingi saat mengambil rapor, mengaku seperti mimpi diundang langsung oleh Mentri Sosial Tri Rismaharani.
Kokom Komala mengungkapkan dirinya memenuhi undangan Mentri Sosial Tri Rismaharani, ke Gedung Kemensos yang ada di Jakarta.
Kokom datang bersama guru yang menyampaikan surat Ilham ke polisi. Dan surat itu ditanggapi polisi mendampingi Ilham mengambil rapor.
“Saya terasa mimpi pas diundang ke gedung Kemensos Jakarta. Kemudian terharu juga melihat beberapa orang hebat lainnya menerima penghargaan,” ujar Kokom, saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Selasa (9/7/2024).
Jangankan diundang oleh Menteri Sosial, sebelumnya saat Menteri Sosial datang ke rumahnya, ia tak bisa berkata-kata, hanya bisa menangis bahagia di hadapan Bu Menteri.
Tak hanya itu, anaknya diantar Polisi saat mengambil raport pun, tak ada dalam bayangannya sama sekali, dan tak disangkanya ternyata anaknya diantar langsung oleh Kasatlantas Polresta Bandung.
“Saya gak nyangka bisa hadir di acara tersebut,” kata kokom.
Kokom mengaku, keberangkatannya untuk memenuhi undangan tersebut, diantar jemput oleh orang dari Dinas Sosial.
“Alhamdulillah dikasih beasiswa untuk Ilham sekolah, dan modal untuk saya jualan,” ujar Kokom.
Pokonya, kata Kokom, bantuannya senilai Rp 15 juta, katanya buat pendidikan dan usaha jualan.
“Dengan adanya bantuan ini saya mengucapkan terimakasih Mensos Bu Risma, ahamdulillah bisa dipakai buat menyekolahkan Ilham dan kakaknya Seno,” katanya.
Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria, mengungkapkan, pascakunjungan bu Mensos ke rumah Ilham, disana Ilham ditanya dan sebagainya, setelah itu dirinya, Ilham, Ibunya, dan gurunya, diundang secara langsung ke kantor kementerian sosial di Jakarta.
“Di sana kami diberikan apresiasi, dari kepolisian yang mendapatkan penghargaan adalah pak Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, Kasat Lantas Polresta Bandung, dan guru SD-nya,” kata Galih, saat dihubungi melalui ponselnya.
Galih mengungkapkan, ternyata dalam acara tersebut juga digabung bersama TNI dan Polri yang mendapatkan reward, membantu terhadap tugas pelaksanaan kementerian sosial di seluruh Indonesia.
“Ibu menteri juga pas sambutannya menyinggung bahwa andai kata guru tidak menyampaikan surat itu ke polisi, begitupun jika polisi tidak menyanggupi untuk mengambil rapor, bisa jadi itu akan menjadi trauma yang mendalam bagi Ilham,” kata Galih.
Galih mengatakan, menurut ibu menteri, Ilham ini telah mengalami trauma, karena dari sejak 4 bulan telah ditinggalkan oleh ayahnya.
“Maka dia menginginkan kehadiran sosok bapak atau ayah. Pas ibu menteri memberikan sambutan pun ilham dipanggil ke depan,” ujar dia.
Ilham, kata dia, kini diberi beasiswa selama pendidikannya.
Galih mengaku, bersyukur ternyata niat baiknya dibalas oleh Allah SWT, hingga bisa mendapatkan penghargaan, ke depannya, pihaknya akan fokus lagi membantu orang-orang seperti Ilham.
“Paling tidak memberikan pendampingan psikologi terhadap anak yang mempunyai trauma khusus. Misalnya trauma perlakuan kasar, trauma seksual, atau trauma yang ditinggalkan, broken home. Harapannya ke depannya anak-anak ini menjadi lebih baik dan tidak mengulangi hal-hal tersebut,” ucapnya.