Seputar Jabar Garut | Konsultan Ahmad Muhamad Toyib tepis Isu miring yang beredar terkait dugaan penyimpangan revitalisasi pembangunan sekolah di SMP 3 Bungbulang, Garut, dibantah langsung oleh konsultan proyek. Menurutnya, seluruh tahapan pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
“Kami pastikan pembangunan ini berjalan transparan sesuai aturan, serta diawasi ketat baik dari internal maupun pihak terkait. Jadi isu-isu miring yang beredar itu tidak benar,” ungkap Ahmad Muhamad Toyib, saat dimintai tanggapannya lewat whatsapp, Minggu siang (28/09/2025).
Ia menjelaskan, revitalisasi pembangunan sekolah tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan agar siswa dapat belajar dengan lebih nyaman. Konsultan juga membuka ruang bagi masyarakat untuk turut mengawasi jalannya pembangunan agar hasilnya sesuai harapan, jelasnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap isu miring yang beredar tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat, sebab pembangunan ini murni untuk kepentingan pendidikan generasi muda.
Dijelaskan pula, pembangunan revitalisasi sekolah SMPN 3 Bungbulang ada beberapa sub yang di rehabilitasi yaitu
“Ruang belajar 3 Kelas, pembangunan ruang kantor, ruang Lab, ruang UKS dan toilet. Progresnya sesuai dengan spek dan dikerjakan oleh tim P2SP panitia pembangunan revitalisasi Sekolah SMPN 3 Bungbulang,”ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, ikhwal berbagai tuduhan indikasi penyelewengan dana atau bahan bangunan sudah di kaji dan dilakukan analisa.
“Tidak terjadi sama sekali tidak ada penyelewengan, kita lihat pada Minggu ke 7 mendapat deviasi yang sangat baik dengan capaian progres 51 persen. jadi tuduhan yang beredar diberbagai media tidak mendasar,” ungkpnya.
Ahmad menambahkan, terkait progres, bahkan sudah melebihi target yang direncanakan dan pada minggu ke 8 progres yang direncanakan dari penerapan revitalisasi sudah mencapai bahkan melebihi target.
“Harusnya 58 persen dan ternyata sudah mencapai 65 persen, yang menjadi masalah adalah ketika pekerjaan mangkrak,” ungkapnya.
Terakhir Ahmad menjelaskan pada kunjungan fasilitator Provinsi Jabar dari Direktorat Jendral Sekolah Menengah Prof. Dr. Dadang Ma’sum pada 23 September 2025, memberikan apresiasi.
“Bahkan meberikan apresiasi deviasi capaian yang melebihi target dan tidak ditemukan indikasi penyelewengan bahan bangunan atau keuangan,” pungkasnya. (Goes)