Seputar Jabar Indramayu | Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi mengesahkan APBD Jabar 2026 sebesar Rp30,1 triliun, dengan fokus pembangunan yang diarahkan pada penguatan infrastruktur dasar, layanan kesehatan, pendidikan, hingga percepatan pembangunan desa.
Salah satu yang paling mencuri perhatian publik adalah keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) untuk memprioritaskan pembangunan rumah sakit daerah baru di Kabupaten Indramayu, yang dinilai sangat strategis untuk peningkatan akses kesehatan masyarakat pantura.
Keputusan pengesahan anggaran tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar di Bandung, Kamis 20 November 2025 beberapa waktu lalu, ditandai dengan penandatanganan bersama antara DPRD Jabar dan Gubernur KDM.
Dalam penyampaian pendapat akhirnya, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa fokus utama pembangunan Jawa Barat tahun 2026 adalah penyelesaian infrastruktur dasar, terutama pada sektor jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota.
Pemprov Jabar mengalokasikan Rp4,8 triliun untuk peningkatan kemantapan jalan dengan target tembus 95 persen.
“Kita ingin mencapai tingkat kemantapan di atas 90 persen, mudah-mudahan bisa 95 persen,” tegas KDM.
Langkah ini diambil karena aksesibilitas jalan dinilai menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di wilayah penyangga industri dan sentra produksi pangan.
KDM Prioritaskan Pembangunan Rumah Sakit di Indramayu.
Selain infrastruktur jalan, sektor kesehatan menjadi salah satu sorotan penting dalam APBD 2026. Pemprov Jabar memutuskan untuk membangun rumah sakit daerah baru di Kabupaten Indramayu.
Menurut KDM, Indramayu membutuhkan tambahan fasilitas kesehatan karena jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas, serta tingginya kebutuhan layanan kesehatan rujukan.
“Kita mendorong tumbuhnya rumah sakit daerah baru. Untuk tahun 2026, rencananya pembangunan dilakukan di Indramayu,” ujar KDM.
Alasan lainnya adalah:
- Beban RSUD Indramayu sudah sangat tinggi, terutama untuk kasus rujukan penyakit kronis.
- Wilayah pantura merupakan jalur rawan kecelakaan lalu lintas, sehingga membutuhkan fasilitas kesehatan dengan layanan gawat darurat yang memadai.
- Percepatan pelayanan kesehatan dianggap penting untuk pemerataan pembangunan di wilayah barat-timur Jabar.
Kebijakan ini dinilai selaras dengan agenda Jabar menuju provinsi dengan layanan kesehatan terintegrasi dan mudah dijangkau seluruh warga.
Hampir Rp500 Miliar untuk Pembangunan Unit Sekolah Baru
Sektor pendidikan juga mendapat perhatian besar dalam APBD Jabar 2026. Pemprov Jabar mengalokasikan hampir Rp500 miliar untuk pembangunan unit sekolah baru (USB) pada jenjang SMA/SMK.
Langkah ini diambil karena masih adanya disparitas akses pendidikan, terutama di wilayah dengan pertumbuhan penduduk tinggi dan rasio sekolah yang belum ideal.
Penanganan Banjir dan Program Listrik untuk Warga Miskin
Beberapa agenda prioritas lain dalam APBD Jabar 2026 meliputi:
- Pembangunan infrastruktur daerah aliran sungai (DAS) untuk mencegah banjir.
- Penyelesaian program sambungan listrik bagi masyarakat miskin senilai Rp78 miliar.
- Pembangunan penerangan jalan umum (PJU) sebesar Rp473 miliar guna meningkatkan keamanan jalan dan mobilitas warga.
Birokrasi Diminta “Puasa Program” yang Kurang Relevan
KDM menegaskan bahwa karena adanya fokus pembangunan yang strategis, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus melakukan efisiensi.
“Birokrasi di beberapa OPD harus puasa dari kegiatan yang tidak penting,” ujarnya.
Hal ini dilakukan agar anggaran dapat dikonsentrasikan pada program prioritas yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Penguatan Pembangunan Desa: Sistem Beton dan Pola Swadaya
Tahun 2026 juga akan menjadi momentum penguatan pembangunan desa.
Pemprov Jabar mendorong pembangunan jalan desa menggunakan sistem beton dengan pola swadaya. Pemerintah provinsi menyiapkan bahan baku dan teknologi, sementara masyarakat desa mendapatkan upah dalam pelaksanaannya.
Model ini diyakini dapat:
- Memperluas penyerapan tenaga kerja lokal
- Menggerakkan ekonomi desa
- Menghasilkan infrastruktur desa yang lebih solid dan tahan lama
“Orientasinya memperbanyak jumlah tenaga kerja di desa,” kata KDM.
APBD Meningkat Menjadi Rp30,1 Triliun: Ada “Angka Mimpi” Rp2,1 Triliun
KDM menjelaskan bahwa APBD 2026 meningkat dari rencana awal Rp28 triliun menjadi Rp30,1 triliun.
Artinya ada “angka mimpi” sebesar Rp2,1 triliun yang harus dikejar, terutama dari optimalisasi pendapatan asli daerah.
Dua raperda pendukung, yakni Raperda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Raperda Penggunaan Sumber Daya Air Permukaan didorong untuk dipercepat pembahasannya.
Di akhir pidatonya, Gubernur KDM mengajak seluruh anggota DPRD Jabar memperkuat kolaborasi guna mewujudkan target pembangunan yang telah dirumuskan.
“Kita terus bekerja sama mewujudkan mimpi yang belum diraih dan harapan yang ingin dicapai bersama.”
Dengan fokus pada prioritas strategis, Pemprov Jabar optimis pembangunan 2026 dapat berjalan lebih terarah, berdampak, dan merata. (*)







