Site icon Seputar Jabar | Tegas Lugas Objektif

Daftar Kecamatan di Kabupaten Bandung Rawan Longsor dan Banjir Bandang

Seputar Jabar | Longsor terjadi di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jumat (5/12/2025). Sedikitnya ada lima rumah yang tertimbun, ratusan orang mengungsi, dan tiga orang hingga saat ini masih belum diketemukan karena terkena longsoran tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Lana Saria mengatakan, bencana gerakan tanah/tanah longsor yang terjadi diperkirakan berupa longsoran tanah tipe rotasional yang disebabkan oleh kondisi geologi dan kemiringan lereng yang curam dan dipicu oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama.

Kejadian tersebut diakibatkan adanya gerakan tanah terjadi lereng Gunung Sinapeul tepatnya di Kampung Condong. Peta Geologi Lembar Garut dan Pamengpeuk, Jawa (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1992) batuan penyusun di di lokasi bencana termasuk ke dalam satuan Andesit Waringin-Bedil, Malabar Tua (Qwb) yang terdiri dari perselingan lava, breksi, tuf, bersusunan andesit dan hornblenda.

“Daerah bencana terletak di Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah Artinya pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” ujar Lana dari siaran pers, Minggu (7/12/2025).

1. Terbagi dalam dua kategori
Dia menuturkan, Badan Geologi sudah melakukan pemetaan di kawasan Kabupaten Bandung mana saja kecamatan yang terdapat potensi gerakan tanah dalam kategori menengah dan tinggi. Adapun kategori menengah, di mana daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan kategori tinggi, kawasan tersebut mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Berikut kondisi di wilayah Kabupaten Bandung yang rawan bencana:

2. Ini penyebab timbulnya bencana
Lana menyebut ada beberapa faktor penyebab longsor seperti kemiringan lereng yang curam, kondisi tanah pelapukan yang bersifat gembur, sarang dan mudah luruh terkena air, sistem penataan air permukaan (darinase) di sekitar lokasi bencana yang kurang baik dan terakumulasi di area lokasi gerakan tanah/tanah longsor, serta curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama.

3. Warga di kawasan rawan bencana diimbau mengungsi dulu
Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar, Badan Geologi merekomendasikan beberapa hal berikut ini:
• Masyarakat yang berada dekat dengan lokasi bencana agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari bencana gerakan tanah, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah/longsor susulan;

 

Exit mobile version