BANDUNG – Untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat meminta Pemprov Jabar untuk mengali sumber-sumber potensi lain selain dari pajak. Salah satunya, pemanfaatan aset.
Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat ,Yunandar Eka Perwira, menilai pemanfaat aset pun berpotensi menjadi penyumbang terhadap PAD. Sehingga Pemprov Jabar tidak bergantung pada pendapatan pajak saja.
“Ketika PAD yang bersumber dari pajak kendaraan bermotor sudah kesulitan, seharusnya pemanfaatan aset bisa menjadi tumpuan utama”, ujar Yunandar di Bandung.
Sekretaris Komisi II itu mengatakan, merebaknya Covid-19 mengakibatkan pendapatan dari sektor pajak sempat mengalami penurunan.
Kendati demikian, lanjut dia, sebaiknya potensi-potensi dari berbagai sumber seperti pemanfaatan aset harus dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Tujuannya lebih meningkatkan capaian PAD.
“Salah satunya bagaimana Bapenda bisa mengelola aset secara produktif untuk memperoleh pendapatan asli daerah”, ucap Yunandar.
Yunandar menyebutkan, selama ini pemanfaatan aset sudah berjalan. Seperti pemanfaatan aset Bapenda menjadi kantin, Gerai ATM dan lainnya.
Ia pun mendorong agar pemanfaatan aset ini bisa dalam skala yang lebih besar.
“Kenapa tidak sekalian dalam skala yang lebih besar semisal lahan atau bangunan untuk parkir, itu akan signifikan menjadi penunjang PAD Jawa Barat”, jelasnya.
Lebih lanjut Angggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut menekankan, saat ini sudah saatnya Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) bisa memaksimalkan aset secara produktif.
Hal itu untuk meningkatkan pendapatan daerah diluar pajak kendaraan bermotor, karena potensinya yang besar.
“Potensinya kita ada sekitar 5000 aset Se-Jawa Barat yang bisa kita manfaatkan untuk pendapatan asli daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat”, pungkas Yunandar.