SUMEDANG- Angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang turun hanya 0,3 persen daripada tahun 2021.
Padahal, tahun ini target penurunan angka kemiskinan adalah 8,5-9,5 persen dar jumlah penduduk Kabupaten Sumedang.
Data itu disampaikan Rahmat Juliadi, anggota DPRD Sumedang fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam konferensi pers menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Sumedang, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, akibat kenaikan harga BBM yang baru diumumkan, sangat sulit Pemkab Sumedang untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan.
“Banyak masyarakat yang penghasilannya harian, tapi kebutuhan dalam satu bulan akan lebih besar karena kenaikan harga BBM,” kata Rahmat Juliadi.
Hal ini disebutkannya harus dipahami oleh pemerintah pusat. Sekalipun ada solusi bantuan langsung tunai (BLT), ucap Rahmat Juliadi, tetap dinilai kurang banyak membantu.
Bukan hanya pengentasan kemiskinan sulit, tapi angka kemiskinan di Sumedang bisa jadi bertambah.
“Hal ini akan menaikkan angka kemiskinan. Saya perkirakan dari 10,41 persen ini di tahun 2023 ini bukannya turun tapi naik ke 10,7 lagi, bahkan 11 persen,” katanya.
Rahmat mengatakan, kenyataan sepanjang pandemi, alokasi dana banyak yang difokuskan kembali atau refocusing.
Itu membuat pembangunan di Sumedang tak berjalan dengan baik atau tak ideal.