TASIKMALAYA – Rini (29), ibu muda yang meninggal setelah terjatuh saat ikut balap karung, Rabu (17/8), ternyata baru sekitar dua bulan melahirkan anak ketiga.
Hal itu diungkapkan Riski (32), suami almarhumah, saat ditemui di rumah duka, Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/8).
Rini meninggal saat berputar kembali ke titik awal balap karung memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di kampung itu.
Selesai berputar kembali dan baru berjalan satu meter, Rini terjatuh dengan posisi telungkup. Nafasnya tersenggal-senggal dan akhirnya pingsan.
Almarhumah sempat dilarikan ke klinik terdekat. Namun saat diperiksa petugas klinik ternyata sudah meninggal dunia.
“Istri saya baru dua bulan melahirkan, sehingga kondisinya belum pulih benar,” kata Riski.
Riski tampak masih berduka atas kepergian istri untuk selama-lamanya.
Sejumlah keluarga dekat masih menemaninya untuk membesarkan hatinya.
Namun begitu, Riski mengaku ikhlas dan menerima takdir yang menimpa almarhumah istrinya.
“Ketiga anak kami akan saya rawat dengan sebaik-baiknya. Mereka adalah buah hati kami. Bukti cinta kami,” ujar Riski.
Beredar rekaman video amatir detik-detik ibu muda meninggal saat balap karung di Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022). Ibu muda tersebut jatuh saat mengikuti lomba balap karung, kemudian meninggal dunia.
Ibu muda bernama Rini (29), warga Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Cihideung, meninggal saat dibawa ke klinik tak jauh dari rumahnya.
Dalam video amatir berdurasi 17 detik itu terlihat korban mengikuti balap karung memeriahkan HUT Kemerdekaan RI di kampung tersebut.
Peserta balap karung terlihat ada tiga orang termasuk korban.
Kemudian ketiganya mulai berjingkrak-jingkrak beradu cepat.
Ketiganya tampak tertawa ceria diiringi sorak-sorai warga.
Bahkan korban terlihat melesat paling duluan.
Suasana gembira berubah duka ketika korban berhasil mencapai ujung lomba dan berupaya memutar untuk kembali beraksi menuju titik awal.
Tangkapan layar video amatir saat korban Rini (29) ikut balap karung dan terjatuh lalu meninggal, Rabu (17/8)
Baru sekitar satu meter berputar, korban jatuh tersungkur ke aspal dengan posisi telungkup dan kedua tangan berupaya menahan beban tubuh, diiringi jeritan warga.
Pada akhir rekaman video, terlihat korban tersenggal-senggal dengan posisi muka menghadap samping.
“Karena korban tak bangun juga, warga segera memberikan pertolongn dan ternyata korban pingsan,” kata Kapolsek Mangkubumi, Iptu Hartono.
Keluarga dan warga pun segera melarikan ke klinik terdekat yang ada di jalan raya provinsi Tasikmalaya-Bandung via Garut, tak jauh dari lokasi musibah.
Namun saat petugas klinik memeriksanya, korban sudah tak bernyawa lagi. Keluarga kemudian membawa jasad korban ke rumah duka dan musibah itu dilaporkan ke Polsek Mangkubumi.
“Dari hasil pemeriksaan petugas klinik tidak ditemukan luka mencurigakan di tubuh korban. Keluarga menerima kejadian itu sebagi musibah,” ujar Hartono.
Keluarga menyebutkan korban selama ini memiliki riwayat tekanan darang tinggi.
Hari itu juga jenazah dikebumikan di pemakaman kampung setempat.