Kisah segenggam pasir yang terlupakan
Seorang ayah ingin mengajarkan anaknya tentang makna hidup. Diajaklah anaknya ke sebuah taman yang di dalamnya ada danau.
Setelah mereka sampai di depan danau, tanpa berkata2 si ayah mengambil segenggam pasir, kemudian menepuk pundak anaknya dan berkata,
“Nak, lihatlah!”
Lalu sang ayah melemparkan pasir di tangannya ke danau itu kemudian bertanya kepada anaknya,
“Nak, jika ada orang lain yg datang ke tempat ini, dan kita sudah meninggalkan tempat ini, apakah mereka akan tahu kalau kita sudah melemparkan segenggam pasir tadi ke danau ini Nak?”
Lalu dengan mantap si anak menjawab,
“Tidak ayah, mereka tak akan tahu”.
“Mengapa mereka tdk akan tahu nak bhw kita sdh lemparkan pasir td k danau ini?”. Timpal sang ayah.
Kemudian sang anak menjawab, “Karena kita tidak meninggalkan bekas, ayah”.
Dengan lembut sang ayah mengusap rambut anaknya lalu berkata,
“Itulah nak, jikalau hidupmu tak pernah berbuat baik bagi yg lain, jikalau kau tak pernah memberi yg terbaik bagi yg lain, jika kau tak pernah bermanfaat bagi yg lain, jika kau tak pernah berkarya dan berprestasi, maka ketika nanti kau mati, namamu akan terkubur bersama jasadmu, namamu akan mati bersama matinya badanmu, tak ada orang yg akan menyebut namamu, tak akan ada siapapun yg melantunkan doa utkmu di setiap sujud dan munajat mereka. Maka, jika namamu ingin masih hidup walaupun jasadmu telah mati, bermanfaatlah bagi yg lain, kemudian berkaryalah, agar orang yg datang setelah kau mati, masih bisa mengenal siapa dirimu.”
Sahabat jika ingin hidup kita berarti maka TINGGALKAN BEKAS!!!
Dadan Sundayana
Teguhkan kuatkan selalu Iman didalam hati ini luruskan senantiasa niat pelihara dan jaga ghiroh atau semangat yang melandasi setiap Gerak langkah Amal kita.
Dari hari ke hari agar selalu terjaga dari langkah yang sesat dalam menjalani hidup ini, hingga nanti keadaan akhir hidup yang baik.
Akhir yang akan kita dapatkan pada saat ajal datang menjemput dan terjamin diri ini bebas dan dijauhkan dari siksa api neraka dan jangan lupa selama penantian ini.
Berbuatlah untuk menghasilkan Karya terbaik yang bermanfaat untuk seluas luasnya ummat terutama yang berkaitan dengan terus tersambungnya risalah dakwah Rosululloh Muhammad SAW.
Sehingga ketika kita “pergi” meninggalkan dunia ini orang orang akan mengenang “kebaikan” yang pernah kita lakukan selama hidup di dunia.
Dengan itu akan mengalir terus nilainya untuk kita yang walaupun usia jasad kita sudah berakhir tetapi usia amal kita panjang dan terus mengalir hingga hari kiamat.
Setiap orang akan mengalami 3 kemungkinan selama hidup di dunia yang akan berpengaruh kepadanya setelah pergi dari dunia ini, yaitu :
1. Hilang ditelan sejarah
2. Menjadi bagian dari sejarah
3. Sebagai pengukir sejarah
Seorang Muslim dirancang oleh Alloh SWT sebagai Pengukir Sejarah, maka ukir sejarah hidup kita dengan karya-karya terbaik dan bermanfaat.
Selagi masih ada napas teguhkan dan tingkatkan iman dan berkaryalah tebar manfaat untuk seluas luasnya ummat.
Wallohu A’laam…
Semoga bermanfaat .
“PROF.AKRONIM”
Pemimpin Saratus Periode Oge Kop Bae, Asalkan
Pemimpin, sosok yang sangat vital dalam kehidupan bernegara dan akan sangat fatal akibatnya jika salah dalam memilih seseorang menjadi pemimpin...
Baca Lebih Lanjut