CIMAHI – Jumlah korban keracunan akibat mengonsumsi nasi boks dari acara reses anggota DPRD di wilayah RW 08, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi terus bertambah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, pada awalnya korban keracunan itu hanya tercatat 268 orang. Namun pada Selasa (25/7/2023) jumlahnya bertambah menjadi 336 orang dan mayoritas korban masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, mengatakan, dari total 336 korban keracunan itu, 198 di antaranya masih menjalani rawat inap di rumah sakit dan sisanya menjalani rawat jalan dan sudah diizinkan pulang.
“Untuk pasien yang paling banyak dirawat di Rumah Sakit Dustira, sejak hari pertama itu ada 108 pasien dan di Mitra Kasih total yang menjalani rawat inap itu ada 42 orang,” ujarnya saat ditemui di Perkantoran Pemkot Cimahi, Selasa (25/7/2023).
Kemudian untuk pasien yang dirawat di RSUD Cibabat, kata dia, tercatat ada 44 orang, dan di Rumah Sakit Kasih Bunda 4 orang, sedangkan untuk pasien di Rumah Sakit MAL hanya menjalani rawat jalan saja.
Dwihadi mengatakan, total jumlah korban keracunan tersebut sudah melebihi undangan yang hadir dalam kegiatan reses anggota DPRD karena ada pasien yang rawat jalan harus kembali dirawat akibat merasakan gejala lagi.
“Jadi misalnya pasien itu bergejala lagi saat sudah di rumah, harus ditangani lagi. Kondisi itu terjadi karena pada hari pertama mungkin gejala awalnya tidak berat dan sudah ditangani,” ucap Dwihadi.
Kendati demikian, pihaknya memastikan hingga saat ini belum menerima laporan adanya korban keracunan yang mengalami gejala dehidrasi berat hingga harus masuk ke ruang perawatan ICU di rumah sakit.
“Sampai sekarang, kalau pasien yang dehidrasi berat kami belum ada laporan. Jadi sejauh ini untuk proses penanganan rata-rata hanya diinfus saja,” katanya.
Menurutnya, untuk pasien yang harus diinfus tersebut sebetulnya masuk kategori dehidrasi sedang, sehingga sampai saat ini belum ada pasien yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.