KOTA BANDUNG – “Sebagaimana diarahkan oleh pemerintah pusat bahwa kita ditargetkan untuk meningkatkan investasi di Jabar menjadi antara Rp247 sampai Rp250 triliun,” ucap Taufiq saat ditemui dalam acara Bewara Jawa Barat (BEJA) dengan tema “West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024” di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).
Maka dari itu, Taufiq akan memastikan situasi dan kondisi yang nyaman bagi investor untuk berinvestasi di Jabar.
“Investasi menjadi penting untuk kita dorong, fasilitasi, dan disiapkan iklim yang kondusif,” imbuhnya.
Taufiq menuturkan pula bahwa investasi menjadi bagian penting dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di wilayah Jabar.
Untuk itu, ia berharap target yang ditentukan oleh pemerintah pusat dapat terealisasi.
“Karena kalau kita lihat dari pembentukan PDRB, sebetulnya investasi itu bagian yang penting selain konsumsi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor,” ungkap Taufiq.
“Untuk itu Pemprov Jabar berupaya sekuat tenaga bersama seluruh kabupaten/kota memberikan layanan dalam perizinan untuk investasi ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi fokus dalam meningkatkan investasi.
“Fokus kami untuk peningkatan investasi, yakni masih tetap infrastruktur, pariwisata, dan hilirisasi yang reneweable dan berbasis teknologi,” ungkap Nining.
Ia optimistis investasi yang ditargetkan oleh pemerintah pusat ke Jabar dapat terealisasi.