Garut (SJB),- Keterbatasan ekonomi keluarga tak selalu menjadi penghalang seseorang dalam mewujudkan impian. Keyakinan tersebut berhasil dibuktikan oleh Radit Aprilia, Ia lolos masuk TNI AD, belum lama ini. Hal yang menginspirasi dari sosok Radit adalah kisah di balik perjuangannya meraih Cita-Citanya.
Meski hanya sebagai anak seorang pengembala, Radit aprilia kuswandi kelahiran Cidahon Pamempek Garut ini memiliki cita-cita untuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) sejak masih kecil, terinspirasi dari cerita kakeknya yang seorang pejuang veteran RI.
Radit pun rutin melakukan latihan fisik, bahkan saking bersemangatnya menunggu pendaftaran untuk mengikuti seleksi, dirinya terus menggenjot kemampuan fisik melatih kemampuan berenang dan menjaga Stamina tetap prima demi mencapai target yang memuaskan.
Target yang diharapkan Radit yakni tinggi badan dan fisik yang kuat. Sebelumnya, Radit mendapatkan arahan dari berbagai pihak agar terus mengasah kemampuan fisiknya dan Alhamdulillah target tersebut bisa tercapai dengan kemampuan nya saat ini yaitu lolos seleksi Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) pada tanggal, 26/02/2025.
Radit Aprilia Kuswandi ini baru lulus di bangku SMA Pamengpeuk Garut belum lama ini, dia rajin melakukan latihan rutin baik itu dari lari, pull up, sit up, push up, shuttie run, dan renang. Tekad yang kuat semangat yang tinggi untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), membuat dirinya rajin berolahraga untuk menjaga stamina dan selalu tekun berdoa demi mencapaikan cita-citanya.
Radit aprilia kuswandi adalah buah hati dari pasangan Aang Kuswandi dan Ibu Sintha Indriani, saat ini tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti tes Tentara atau Tamtama PK Gel.1 TNI AD di rindam Bandung Jawa Barat Tahun 2025 yang baru usai. ibu sintha menyampaikan Kami sebagai orang tua terutama saya (ibu) yang paling merasakan apa yang di rasakan anaknya, dan ini yang terjadi pada saya (ibu) hanya bisa memberikan doa yang terbaik pada anaknya (RADIT…) apalagi kami yang berpendidikan terbatas ini di harapkan yang dapat merubah nasib dan nama baik kami hanyalah anak kami dan ini harapan satu satunya.
“Memang untuk menjadi anggota TNI AD itu tidak mudah dan perlu doa dan usaha keras, insyaallah saya optimis dan yakin akan kemampuannya, semoga ia dapat menggapai cita citanya,’ Ungkap ibu sintha.
Pekerjaan suami kami hanya sebagai pengembala sapi dan harapannya semoga anak kami bisa merubah semua ini. Jika ia (Radit) berhasil dalam cita citanya apalagi menjadi TNI AD, ini menjadi kebanggaan keluarga besar kami dan itu menjadi suatu kehormatan karena dialah orang pertama yang menjadi seorang anggota TNI AD dalam keluarga besar kami.
Dan sementara ini anak kami berada di pengalengan Bandung Jawa barat untuk mengikuti tahapan tahapan mata tes, dalam lubuk hati kami dengan di sertai Doa semoga AlLAH merestui setiap tahapan tes yang dia lalui semoga ada dalam kelancaran dan lindungan allah swt.
Kalau saya boleh jujur sejak dia berangkat ke Bandung sampai saat ini keluarga terutama saya sebagai ibu kepikiran siang dan malam tentang nasib anak saya sampai-sampai mau makan saja tidak selera apalagi mau tidur lebih susah lagi,’ Ungkap ibu sintha.
Ayah radit menambahkan jikalau ALLAH rido dan anak kami lolos tetapi dapat tugas di luar jawa kami terima. karena kami tahu,Tugas sebagai anggota TNI sangatlah berat dan mulia, demi menjaga negara kita ini. Sudah tentu resikonya kami semua tahu. Maka itu menjadi bagian dari kehormatan di keluarga kami,” tutupnya. (Gus)