CIMAHI – Peredaran rokok ilegal di Kota Cimahi hingga saat ini masih marak hingga petugas Satpol PP harus terus melakukan penindakan dengan cara menyita rokok tanpa cukai tersebut ke sejumlah toko.
Penindakan tersebut dilakukan oleh petugas Satpol PP Kota Cimahi bersama petugas dari Bea Cukai Jawa Barat, kemudian rokok ilegal yang sudah berhasil disita langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah, Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Ranto Sitanggang mengatakan, sepanjang tahun 2022 pihaknya telah menyita dan memusnahkan sebanyak 129.720 batang rokok ilegal.
“Sedangkan awal tahun tahun 2023 ini, kami bersama Bea Cukai Jawa Barat sudah menyita sebanyak 5.420 batang rokok ilegal,” ujarnya di Perkantoran Pemkot Cimahi, Jumat (12/5/2023).
Ia mengatakan, penindakan terhadap rokok ilegal tanpa cukai itu dilakukan karena merugikan negara, sehingga pihaknya bakal terus melakukan operasi gabungan untuk memberantas rokok ilegal tersebut.
Menurutnya, langkah itu memang perlu dilakukan karena peredaran rokok ilegal masih marak di Kota Cimahi, meskipun tidak sebanyak sebelumnya karena petugas gabungan dari Satpol PP Kota Cimahi bersama Bea Cukai Jawa Barat terus melakukan penindakan.
“Memang tidak signifikan tapi peredarannya masih terjadi. Barang bukti yang didapat langsung diserahkan ke pihak Bea Cukai untuk proses lebih lanjut,” kata Ranto.
Sementara untuk antisipasi peredaran rokok ilegal itu, Satpol PP Kota Cimahi bersama Bea Cukai Jawa Barat bakal terus melakukan sosialisasi, pengawasan, dan hingga pemberantasan.
Sedangkan jika ke depannya para pedagang kedapatan masih menjual rokok ilegal maka akan diberikan sanksi yang lebih berat sesuai Undang-Undang Nomor 39 tahun 2007 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai.
“Untuk pengedarnya diberikan sanksi administrasi, dan teguran tertulis dulu. Kalau didapati jual lagi maka akan naik ke tahap penyidikan,” ucapnya.
Selama ini, kata dia, para pedagang ada yang mengaku mengetahui dan ada juga yang tidak mengetahui bahwa rokok yang dijual tersebut ilegal meskipun harga jualnya jauh lebih murah dibandingkan dengan rokok legal.
“Harganya memang jauh lebih murah, bedanya ada yang hampir 50 persen. Mereka ada yang tahu, ada juga yang tidak tahu kalau rokok berbagai merk yang kita sita itu ilegal