• Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
Seputar Jabar | Tegas Lugas Objektif
No Result
View All Result
Home JABAR

‘Nyaahna’ Dedi Mulyadi Tahan Anak Dibawah Umur, sampai Sebut Nama Allah SWT

redaksi Oleh redaksi
Minggu, 31 Juli, 2022 | 15:36
‘Nyaahna’ Dedi Mulyadi Tahan Anak Dibawah Umur, sampai Sebut Nama Allah SWT

Wakil ketua komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, tegur keras anak SD yang bawa motor berbonceng tiga.

Share on FacebookShare on Twitter

PURWAKARTA – Rasa memiliki, rasa nyaahan, rasa dedehan (Rasa Sayang – red) yang ditunjukan Dedi Mulyadi, tidak mengenal waktu dan kondisi. Nalurinya akan tegerak dengan sendirinya, saat melihat ada yang janggal.

Rasa sayang wakil ketua komisi IV DPR RI kali ini ditunjukan kepada para anak dibawah umur yang mengendari motor matic, karena hal itu sangat berbahaya apalagi sampai bonceng tiga.

Anak usia SD itu, belum layak untuk mengendarai kendaraan. Sehingga potensi membahayakan diri sendiri dan juga orang lain sangat besar.

Ada-ada saja memang kelakuan anak zaman sekarang. Seperti yang dialami oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat berkegiatan berkeliling Purwakarta.

Saat itu Kang Dedi Mulyadi sedang berinteraksi dengan seorang pedagang buah nangka di sekitar pusat kota Purwakarta. Tiba-tiba ia didatangi oleh tiga anak yang masih berstatus pelajar SD.

Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta foto bareng dengan Dedi. Ketiganya pun kompak langsung mengeluarkan HP untuk selfie bergantian dengan idolanya tersebut.

Setelah berfoto ketiganya pamit pulang. Namun Kang Dedi dibuat kaget oleh kelakuan ketiga anak yang mengaku pelajar kelas 6 di SDN I Nagri Kidul, Kabupaten Purwakarta.

Rupanya mereka datang menghampiri Kang Dedi dengan berboncengan bertiga menggunakan sepeda motor jenis matic.

“Kalian pakai motor bertiga? Ya Allah, Ya Rabbi,” ujar Kang Dedi kaget.

Tak hanya itu Dedi pun semakin dibuat geleng-geleng kepala karena mereka bertiga belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor. Bahkan ketiganya tidak memakai helm dan diduga plat nomor motor sudah kadaluarsa.

“Mau pulang ke mana? Kamu naik motor bertiga, tidak pakai helm. Kamu pakai motor gak pakai helm, bonceng bertiga, plat nomor sudah tidak laku, belum cukup umur, melanggar. Melanggar nih,” ujarnya.

Ketiganya yang terlihat panik berusaha menghindar dan ingin tancap gas. Namun Dedi menahan mereka dan melarangnya untuk melanjutkan perjalanan.

“Gak boleh ini,” kata Dedi.

“Mau kerja kelompok, Pak,” jawab salah seorang anak.

“Kenapa kerja kelompok di Pasar Rebo tapi jalannya ke Munjul?,” timpal Kang Dedi.

Akhirnya ketiga pelajar ini pun mendapat teguran dan dilarang kembali menggunakan sepeda motor karena belum cukup umur bahkan cenderung membahayakan diri sendiri juga pengendara lainnya.

Kang Dedi Mulyadi pun mengimbau kepada orang tua agar tidak memberikan motor kepada anak-anak yang masih belum cukup umur apapun alasannya.

redaksi

redaksi

Recommended.

Hari Ini Penyidik Mabes Polri Bakal Periksa Eko dan Jaya di Lapas Narkotika Kelas II A Bandung

Hari Ini Penyidik Mabes Polri Bakal Periksa Eko dan Jaya di Lapas Narkotika Kelas II A Bandung

Selasa, 6 Agustus, 2024 | 16:33
Eks Wali Kota Banjar Herman Sutrisno Dituntut 6 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap hingga Rp 2,2 M

Eks Wali Kota Banjar Herman Sutrisno Dituntut 6 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap hingga Rp 2,2 M

Senin, 5 September, 2022 | 18:37

Trending.

Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Rabu, 16 Juli, 2025 | 19:58
Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Rabu, 23 November, 2022 | 11:05
SMAN 28 Garut Selenggarakan Gelar Seni Budaya Rancabuaya 2025

SMAN 28 Garut Selenggarakan Gelar Seni Budaya Rancabuaya 2025

Minggu, 27 Juli, 2025 | 16:34
Sosialisasi dan Rencana Pengembangan Penataan Terkait Penyusunan Dokumen Masterplan di Pantai Rancabuaya

Sosialisasi dan Rencana Pengembangan Penataan Terkait Penyusunan Dokumen Masterplan di Pantai Rancabuaya

Rabu, 6 Agustus, 2025 | 13:16
Tukar Guling Aset Lahan dengan PT. Gudang SPE Indonesia, Ketua Pansus Pemda Jabar Bakal Untung Rp 9,5 Miliar

Tukar Guling Aset Lahan dengan PT. Gudang SPE Indonesia, Ketua Pansus Pemda Jabar Bakal Untung Rp 9,5 Miliar

Minggu, 11 September, 2022 | 20:30
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Kontak KamI : 0822-3124-1065

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

Go to mobile version