• Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
No Result
View All Result
Seputar Jabar | Tegas Lugas Objektif
No Result
View All Result
Home HUKUM

Haru! Bocah Korban Kekerasan di Cirebon Akhirnya Bertemu Ibu Kandung

redaksi Oleh redaksi
Minggu, 2 Oktober, 2022 | 06:12
Haru! Bocah Korban Kekerasan di Cirebon Akhirnya Bertemu Ibu Kandung
Share on FacebookShare on Twitter

Cirebon – Bocah laki-laki asal Kabupaten Cirebon yang menjadi korban penganiayaan ibu angkat telah dipertemukan dengan ibu kandungnya. Suasana haru pun menyelimuti momen pertemuan keduanya yang berlangsung di Mapolresta Cirebon, Sabtu (1/10/2022).

Dalam momen pertemuan tersebut, ibu kandung korban nampak tak kuat menahan tangis saat melihat secara langsung kondisi anaknya yang penuh dengan bekas luka.

Pertemuan antara bocah korban penganiayaan dengan ibu kandungnya ini diinisiasi oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) setempat.

Polisi bersama KPAID sebelumnya telah berusaha menelusuri keberadaan ibu kandung korban. Dari hasil penelusuran, diketahui ibu kandung korban merupakan warga Gunungkidul, Yogyakarta.

“Hasil penelusuran yang dilakukan Unit PPA Polresta Cirebon bersama KPAID maka didapatkan alamat tempat tinggal dari ibu kandung korban. Sehingga tim kemudian melakukan komunikasi dan koordinasi dengan jajaran yang ada di Yogyakarta, tepatnya di Gunungkidul,” kata Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman.

“Dan setelah dicek ternyata alamat yang dimaksud hanya ditinggali oleh nenek korban. Dari proses komunikasi yang dilaksanakan kemudian kita dapatkan nomor handphone sekaligus tempat kerja dari ibu korban, di mana posisinya berada di Tangerang,” kata Arif menambahkan.

Bermodalkan nomor telepon yang didapat, tim dari Unit PPA bersama KPAID kemudian berhasil menghubungi dan menjalin komunikasi dengan ibu kandung korban. Hingga kemudian, bocah korban penganiayaan itu pun berhasil dipertemukan dengan ibu kandungnya setelah kurang lebih 5 tahun terpisah.

“Alhamdulillah pada kesempatan hari ini, kami dari jajaran Polresta Cirebon bekerjasama dengan KPAID berhasil mempertemukan ibu kandung yang telah terpisah selama kurang lebih 5 tahun dengan anaknya. Di mana anaknya adalah korban penganiayaan (oleh ibu angkatnya),” kata Arif.

Sementara itu, adapun ibu angkat korban yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan ini diketahui berinisial MA (43). Dikatakan Arif, saat ini pihaknya telah menyerahkan berkas perkara kasus penganiayaan tersebut ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon.

“Penyidik telah mengirimkan berkas perkara untuk kemudian dilakukan penelaahan atau penelitian oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon,” kata Arif.

Ibu kandung korban, SW (47) mengaku sangat sedih melihat kondisi anaknya. S tidak menyangka jika anak kandung yang ia titipkan untuk dirawat justru menjadi korban penganiayaan.

“Dulu perjanjiannya (anaknya) mau dirawat dengan baik (oleh ibu angkatnya). Tapi kok kenyataannya ada kejadian seperti ini. Sekarang mau saya asuh sendiri

 

redaksi

redaksi

Recommended.

Perumda Air Minum Tirta Raharja Ikut Serta Meriahkan Kegiatan Forprov IV 2022

Perumda Air Minum Tirta Raharja Ikut Serta Meriahkan Kegiatan Forprov IV 2022

Sabtu, 18 Juni, 2022 | 17:22
Ditemukan Sudah Tak Bernyawa Warga Banjaran Kabupaten Bandung Ini Sempat Alami Kekerasan Fisik

Ditemukan Sudah Tak Bernyawa Warga Banjaran Kabupaten Bandung Ini Sempat Alami Kekerasan Fisik

Minggu, 9 Juli, 2023 | 11:52

Trending.

Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Proyek Pembangunan Prasarana Pertanian Yang Dilaksanakan CV Tata Teknik Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Rabu, 16 Juli, 2025 | 19:58
Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Bencana Cianjur ini 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.

Rabu, 23 November, 2022 | 11:05
SMAN 28 Garut Selenggarakan Gelar Seni Budaya Rancabuaya 2025

SMAN 28 Garut Selenggarakan Gelar Seni Budaya Rancabuaya 2025

Minggu, 27 Juli, 2025 | 16:34
Sosialisasi dan Rencana Pengembangan Penataan Terkait Penyusunan Dokumen Masterplan di Pantai Rancabuaya

Sosialisasi dan Rencana Pengembangan Penataan Terkait Penyusunan Dokumen Masterplan di Pantai Rancabuaya

Rabu, 6 Agustus, 2025 | 13:16
Tukar Guling Aset Lahan dengan PT. Gudang SPE Indonesia, Ketua Pansus Pemda Jabar Bakal Untung Rp 9,5 Miliar

Tukar Guling Aset Lahan dengan PT. Gudang SPE Indonesia, Ketua Pansus Pemda Jabar Bakal Untung Rp 9,5 Miliar

Minggu, 11 September, 2022 | 20:30
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
Kontak KamI : 0822-3124-1065

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME

© 2023 Seputar Jabar Follow Us

Go to mobile version